Spanyol Pulang Lebih Cepat

Olahraga | Selasa, 31 Juli 2012 - 10:27 WIB

NEWCASTLE (RP) - Ketika kalah 0-1 oleh Jepang di laga pembuka, peluang Spanyol belum tertutup. Mereka bahkan masih dijagokan bakal melenggang ke babak selanjutnya. Namun, yang terjadi malah sebaliknya.

Bukannya bangkit, Matador “julukan Spanyol” justru keok lagi. David de Gea dkk dipermalukan Honduras 0-1 pada laga kedua Grup D Olimpiade 2012 di St James Park, Newcastle, kemarin dini hari WIB. Hasil itu membuat Spanyol tersingkir dengan rekor menyedihkan: dua kali kalah tanpa mencetak satu pun gol!

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Spanyol memang masih memiliki satu laga sisa melawan Maroko (1/8). Namun, apa pun hasilnya tidak akan berpengaruh pada nasib Matador. Mereka harus pulang lebih awal dari arena Olimpiade.

Spanyol datang ke London dengan status unggulan. Mereka adalah kandidat juara bersama Brasil. Selain materi pemain yang mengilap, sepakbola Spanyol sedang on fire. Belum genap sebulan La Furia Roja —sebutan Timnas senior Spanyol— menjadi jawara Euro 2012. Timnas U-21 dan U-19 Spanyol juga berstatus jawara Eropa. Siapa sangka, pasukan muda Spanyol justru babak belur di pentas Olimpiade. Harian olahraga yang terbit di Madrid, Marca, menyebut kegagalan tim sepak bola Spanyol sebagai kejutan terbesar.  

Di pertandingan kemarin, baru tujuh menit pertandingan berjalan, Spanyol sudah kecolongan gol melalui sundulan striker Honduras, Jerry Bengston. Kiper Spanyol, David De Gea hanya bisa melongo melihat bola melesak menuju gawangnya. Itu satu-satunya gol yang tercipta. Sejak era sepakbola putra di Olimpiade hanya membolehkan pemain U-23 plus, ini adalah hasil yang paling buruk buat Spanyol.

Sejak 1992, mereka empat kali ambil bagian di Olimpiade, hasilnya menjuarai Olimpiade 1992, perempatfinal di Olimpiade 1996, dan runner-up pada Olimpiade 2000. Sebelum aturan pemain U-23 diterapkan, Spanyol juga pernah tersisih di fase grup, tetapi tidak separah ini.

Terhitung tiga kali Spanyol tersisih di babak pertama, yakni pada Olimpiade 1924, 1976, dan 1980. Pada Olimpiade 1924, Spanyol tersisih karena menggunakan sistem gugur. Mereka kalah dari Italia pada babak pertama 0-1. Lalu, pada Olimpiade 1976 dan 1980 di mana sudah memakai fase grup, Spanyol juga tersingkir, tetapi tidak pulang tanpa poin. Pada 1976, mereka dua kali seri dan sekali kalah, sedangkan pada 1980, mereka selalu seri di tiga laga.

Tekanan sebagai tim favorit sebelum Olimpiade 2012 diyakini sebagai salah satu faktor kegagalan. “Ya, sangat mungkin tekanan itu berdampak buat kami. Tetapi, kami adalah tim dengan pemain yang biasa tampil di level atas,’’ jelas Luis Milla, pelatih Spanyol seperti dikutip Associated Press. Meski begitu, Milla menolak bila persiapan dianggap sebagai faktor kegagalan. ‘’Sebagai pelatih, saya berupaya menganalisa apa yang membuat kami gagal. Kami memang tersingkir, namun persiapan kami cukup bagus,’’ katanya.

Spanyol memainkan sepakbola penguasaan bola dan pressing ketat yang menjadi andalan mereka. Sayang, mereka payah dalam penyelesaian peluang di depan gawang lawan. Adrian Lopez yang menjadi targetman gagal menjalankan perannya.

Performa Honduras yang ngotot juga patut diberikan pujian. ‘’Tensi pertandingan pada babak kedua memang bagus. Perlu kerja yang teramat keras dan akhirnya kami bisa menaklukkan mereka. Luar biasa,’’ ungkapnya. Tersingkirnya Spanyol membuat Brasil yang sekarang berada pada urutan terdepan sebagai favorit juara. Apalagi, mereka lolos dengan mulus ke perempatfinal. Brasil lolos dari Grup C dengan dua kemenangan atas Mesir 3-2 (26/7) dan Belarusia 3-1 (29/7).(*/ca/na/ham/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook