DPR Kutuk Perilaku Suporter Malaysia

Olahraga | Jumat, 30 November 2012 - 20:48 WIB

JAKARTA (RP) - Wakil Ketua Komisi I DPR, Ramadhan Pohan menyesalkan penghinaan yang diduga dilakukan suporter Malaysia kepada bangsa Indonesia. Ia menyatakan, Indonesia dan Malaysia adalah negara tetangga dan bahkan serumpun. Hubungan historis berjalan berabad-abad yang mengakrabkan sebagai bangsa bertetangga dan serumpun harusnya saling menghormati.

"Karena itu, sangat disesalkan jika arena olahraga sepak bola Piala AFF, dinodai dengan penghinaan terhadap Indonesia sebagai bangsa berdaulat menjunjung tinggi persahabatan dengan Malaysia. Penghinaan dilakukan dengan yel yel yang sangat melukai perasaan martabat dan bangsa Indonesia, dengan menyebutkan: ‘’Indonesia itu anjing" sebagaimana ditayangkan dalam video di Youtube, di tengah pertandingan piala AFF," kata Ramadhan, dalam rilisnya, Jumat (30/11).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ia menyatakan, yel yel itu selain menghina Indonesia, malah sebaliknya mencerminkan kerendahan akhlak dan martabat supporter Malaysia sendiri, serta kebutaan dan ketulian mereka terhadap nilai-nilai histori sebagai bangsa bertetangga, bersahabat, dan saling menghormati. "Apalagi dari aspek sportivitas," tegasnya.

Wakil Sekjen Partai Demokrat, itu menambahkan, sikap tidak bersahabat juga ditunjukkan dengan pemukulan supporter Indonesia. Peristiwa ini terjadi pasca pertandingan Indonesia versus Singapura di stadion Bukit Jalil, Rabu 28 November 2012, malam.

Saat pulang menuju ke stasiun kereta rel listrik, rombongan supporter Indonesia dicegat oleh kelompok supporter Malaysia yang menamakan diri Ultras Malaya.

Selain dicegat, beberapa supporter Indonesia langsung dipukul, dan dikeroyok hingga luka-luka. Bahkan, merampas harta benda yang dimiliki supporter. Jam tangan dan handphone beberapa di antara mereka dirampas paksa.

"Kejadian itu sungguh memprihatinkan. Saya sangat menyesalkan dan mengutuk tindakan barbar suporter Malaysia tersebut," ungkap Ramadhan.

Ia mengungkapkan, pihak keamanan atau polisi Malaysia harus mengusut pelaku insiden yang sudah dikategorikan kriminal tersebut, dan menjamin keamanan WNI khususnya supporter sepak bola yang hadir di stadion Bukit Jalil. "Saya mendesak pada Pemerintah Malaysia untuk melakukan respon serius dengan mengutuk dan menindak hukum para pelaku," ujarnya.

Demikian pula perwakilan RI di Kuala Lumpur, agar memantau kejadian di lapangan, khususnya pada saat menjelang dan sesudah pertandingan laga Indonesia vs Malaysia, Sabtu malam 1 Desember 2012. "Jika masih saja terjadi kekerasan pada WNI yang hadir di stadion, berdasarkan aturan AFF,  Indonesia bisa meminta pertandingan dibatalkan, dan dipindahkan ke tempat yang lebih netral," ungkapnya.  (boy/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook