BARCELONA (RIAUPOS.CO) – Barcelona dapat dipaksa untuk membayar kompensasi lebih lanjut setelah klub kedua, Bolton Wanderers, datang atas transfer mantan bintang Chelsea, Marcos Alonso. Alonso tiba di Camp Nou September lalu setelah kontraknya dengan Chelsea diputus, dan bek asal Spanyol itu kemudian terikat kontrak dengan Barcelona hingga 2024.
Mantan bintang Chelsea berusia 32 tahun itu dilaporkan mengambil potongan gaji yang besar untuk bergabung dengan Barcelona, terutama di tengah kesulitan keuangan yang melumpuhkan klub La Liga itu. Namun, klub divisi empat Spanyol, Union Adarve, tak mempedulikan itu. Mereka maju melakukan klaim bulan lalu, dan menuntut bayaran 103.000 euro (Rp1,6 miliar) atas kepindahan Alonso dari Chelsea ke Barcelona.
Menurut laporan, Union Adarve mengklaim mereka memiliki ‘bukti pertemuan’ antara Chelsea dengan Barcelona atas negosiasi perekrutan Alonso. Dan, diklaim bahwa negosiasi yang disebutkan di atas berperan dalam merekayasa kepindahan Pierre-Emerick Aubameyang ke Chelsea senilai 10 juta poundsterling (Rp186,1 miliar) pada 2022.
Alonso, yang memiliki klausul rilis 50 juta euro (Rp 930,4 miliar) termasuk dalam kontraknya, bermain untuk Union Adarve di level junior dan mantan timnya itu yakin mereka memiliki alasan yang kuat melawan Barcelona. Sekarang,
Mundo Deportivo melaporkan bahwa mantan klub Alonso lainnya, Bolton, telah maju dan menuntut kompensasi atas ‘hak pelatihannya’. Alonso bermain untuk Bolton dari 2010 hingga 2013 sebelum dia menyelesaikan kepindahannya ke klub Serie A Fiorentina, tetapi klub League One itu yakin mereka ‘berhak atas kompensasi’ dari Barcelona.
Surat kabar Spanyol itu menambahkan bahwa tidak jelas apakah kasus Bolton terkait dengan kasus yang dibuat oleh Union Adarve. Kabar beredar Barcelona telah dilaporkan ke FIFA karena penipuan, dan otoritas sepakbola dunia itu menerima keluhan dari Union Adarve atas langkah Alonso.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman