KUALA LUMPUR (RP) - Kisruh sepakbola Indonesia rupanya juga membuat suporter Timnas di Malaysia prihatin. Beberapa kelompok suporter ingin agar tak ada lagi dualisme dalam sepakbola Indonesia sehingga prestasi Timnas tak menjadi korban.
Salah seorang suporter Sulaeman bahkan rela merogoh kocek bersama teman-temannya untuk membuat sebuah spanduk.
Di spanduk berukuran sekitar 3x3 meter itu tertulis “kami bukan PSSI, kami bukan KPSI, kami hanya TKI yang cinta Timnas Indonesia.”
Lelaki asal Probolinggo Jawa Timur itu menjelaskan bahwa spanduk itu dibuat secara responsif setelah melihat hasil buruk Indonesia yang ditahan imbang Laos 2-2 pada laga perdana Ahad (25/11) lalu dan meski menang 1-0 atas Singapura kemarin.
Sebelumnya, dia belum yakin jika Timnas kali ini kualitasnya menurun dibanding Timnas di Piala AFF yang sebelumnya, edisi 2010.
“Tapi setelah kami lihat, wajah pemainnya tidak ada yang kami kenal. Tim ini baru makanya mainnya kurang baik. Tapi kami tetap mendukung Timnas Indonesia,” terang Leman, panggilan Suleman.
Dia mengerti kenapa kualitas Timnas menurun. Dari informasi via dunia maya yang terus diikutinya, penyebabnya adalah konflik. Menurut dia, konflik antara PSSI-KPSI tak perlu terjadi sampai ke Timnas.
“Ini karena ada konflik PSSI dengan KPSI. Kalau tidak konflik Timnas tidak begini. Pasti lebih baik lagi. Kami suporter di Malaysia kecewa karena Timnas yang jadi korban,” tutur lelaki 32 tahun tersebut.
Hal yang sama juga diutarakan oleh kelompok suporter yang menyebut dirinya Aremania Malaysia.
Aris Sukma yang datang bersama puluhan rekannya memang tak banyak mengenal pemain Timnas yang baru, tapi mereka tetap mendukung karena tahu jika Timnas saat ini adalah korban kepentingan pejabat PSSI.
“Kami ingin Timnas bisa bagus lagi. Bisa yang terbaik. Kami tahu ini bukan tim terbaik, tapi kami masih mendukung. Mengertilah PSSI dengan KPSI, jangan memikirkan kepentingannya sendiri,” tuturnya.(aam/jpnn)