SUZHOU (RIAUPOS.C) -- Merah Putih muda menapaki hasil yang berbeda di Badminton Asia Junior Championships. Dua gelar berhasil disegel oleh ganda campuran Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil dan ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Kemenangan ini jadi obat atas kegagalan para senior di Japan Open 2019.
Hasil ini patut diapresiasi tinggi, pasalnya pebulu tangkis junior ini mengulang capaian terbaik yang pernah diraih Indonesia di ajang yang digelar di Suzhou, Cina tersebut. Selama terlibat dalam turnamen, wakil Indonesia jarang ada yang keluar sebagai kampiun. Edisi 2011 merupakan prestasi tertinggi yang diraih oleh atlet muda dengan membawa pulang dua gelar juara dari ganda putri (Suci Rizki Andini/Tiara Rosalia Nuraidah) dan ganda campuran (Lukhi Apri Nugroho/Ririn Amelia).
Selama dua tahun terakhir, hanya satu gelar juara yang dibawa pulang oleh pemain junior lewat Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti (2017) dan Febriana Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto (2018). Bagi sektor ganda putra, kemenangan Leo/Daniel tersebut menjadi yang ketiga kalinya bagi Indonesia naik podium utama. Sedangkan ganda campuran punya rekor dua digit lebih banyak.
Namun, langkah dua pasangan tersebut meraih gelar ini tidak mudah. Keduanya harus berjibaku dalam rubber game panjang pada laga yang digeber di Suzhou Olympic Sports Centre, kemarin. Leo/Indah bermain di partai pembuka menghadapi unggulan kedua Feng Yan Zhe/Lin Fang Ling selama 79 menit. Skor berakhir dramatis 16-21, 22-20, 22-20. Tidak mudah bagi keduanya mengalahkan tuan rumah meskipun menjadi unggulan pertama turnamen.
“Alhamdulillah, kami bersyukur hari ini (kemarin, Red) bisa menang. Bisa mempersembahkan gelar buat Indonesia. Dari awal kami ingin supaya ada yang naik ke podium dan menyanyikan lagu Indonesia Raya,” ujar Indah.
Prestasi itu diakui keduanya sangat berarti, sebab, ini merupakan penampilan terakhir mereka sebelum naik jenjang ke senior. Terlebih juara dunia junior 2018 itu akan berpisah sebagai pasangan sehingga ingin memberikan yang terbaik.
Gelar kedua dipetik oleh Leo/Daniel setelah menaklukkan unggulan pertama sekaligus tuan rumah Di Zi Jian/Wang Chang dengan skor 21-9, 15-21, 21-19. Pola permainan lawan yang berubah membuat keduanya gagal merampungkan laga dalam dua gim. Mereka terpaksa harus bermain lebih lama dalam partai penutup tersebut. “Kemenangan ini memacu kami untuk lebih baik lagi ke depan dan jangan cepat puas,” kata Leo.(feb/jpg)