VALENCIA (RIAUPOS.CO) - MotoGP memasuki jeda tengah musim sampai sebulan ke depan. Para rider bisa sedikit beristirahat, berlibur, dan yang cedera bisa menjalani masa pemulihan dengan lebih baik.
Namun, bagi para manajer pembalap masa-masa ini adalah waktu untuk bekerja keras. Ada beberapa rider yang bakal habis kontrak akhir tahun ini. Mereka harus segera memastikan masa depan pembalap- pembalap tersebut musim depan.
Di antara rider-rider yang perlu mendapatkan kepastian segera adalah Alex Rins (LCR Honda) dan Franco Morbidelli (Monster Yamaha). Dua nama besar di grid MotoGP yang saat ini tak mendapatkan hasil seperti yang mereka inginkan.
Rins hanya dikontrak setahun oleh LCR. Kontraknya berakhir di penutup musim 2023. Dia memang menjadi satu-satunya pembalap Honda yang bisa meraih kemenangan sejauh musim ini berjalan. Yakni di GP Amerika Serikat.
Namun, setelah itu, sama dengan rider-rider Honda lainnya dia kesulitan menaklukkan RC213V. Rins bahkan harus menjalani dua kali operasi akibat mengalami patah tulang tibia dan fibula karena crash di Mugello.
Carlo Pernat, pundit dan sekaligus manajer sejumlah pembalap MotoGP, menyebutkan bahwa Rins sedang menjalin komunikasi dengan Yamaha. Dia digadang akan menggantikan Morbidelli yang juga habis kontraknya akhir musim ini.
''Saat ini, pembicaraan antara Rins dan Yamaha sudah ada di atas meja,'' ucap Pernat dikutip dari GP One.
Sejatinya, Yamaha juga sedang berdarah-darah sama seperti Honda. Namun, bagi Rins, menunggangi motor bermesin empat silinder segaris akan lebih dekat dengan pengalamannya di MotoGP. Yaitu saat membalap bersama Suzuki selama enam tahun.
Selain itu, dengan menyeberang ke Yamaha dia akan kembali membalap untuk tim pabrikan. Tentu saja dengan berbagai fasilitasnya. Lalu bagaimana dengan Morbidelli? Yamaha sejatinya menawarkan kursi balap di World Superbike (WSBK). Namun, dia menyatakan, bukan itu tujuannya saat ini.
Morbidelli masih berambisi bertahan di MotoGP. Dia ingin mengendarai motor yang saat ini mendominasi balapan, yakni Ducati. Dan satu-satunya kursi yang bakal lowong musim depan adalah milik Fabio Di Giannantonio di Gresini.
Namun, keinginan itu tidak akan mudah lantaran ada rider lain yang juga mengincarnya. Dia adalah rider Italia Tony Arbolino yang saat ini sedang bersaing berebut juara dunia Moto2 dengan Pedro Acosta. Ducati biasanya lebih senang memupuk rider muda bertalenta. Apalagi saat ini motor Ducati sudah rider friendly, sehingga bisa dengan mudah ditunggangi rider anyar sekalipun.
Meski begitu Morbidelli adalah rider berpengalaman dan punya ikatan kuat dengan VR46. Tinggal Ducati yang memutuskan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman
