MADRID (RIAUPOS.CO) - Kabar makin mendekatnya Donny van de Beek ke Real Madrid, semakin santer. Gelandang serang Ajax Amsterdam itu menjadi opsi terakhir setelah Madrid berhenti mengejar Paul Pogba dan Christian Eriksen.
Pemain berumur 22 tahun tersebut mencuri perhatian publik karena turut serta membawa Ajax mencapai babak semifinal Liga Champions musim 2018-2019. Ia juga mencetak gol ke gawang Juventus pada leg kedua perempat final, di mana Ajax menang 2-1.
Secara keseluruhan, Van de Beek bermain sangat apik. Meskipun tampil sebagai gelandang, ia juga handal dalam melakukan penyelesaian akhir. Bisa dilihat dari catatan 17 gol yang ia ciptakan dari 57 penampilan di semua kompetisi.
Torehan tersebut lalu menjadi alasan mengapa Madrid mengejar tanda tangannya. Ia dianggap sebagai opsi terbaik selain Paul Pogba yang terus dipagari dengan nominal transfer tinggi oleh klubnya saat ini, Manchester United.
Melihat Van de Beek merapat ke Real Madrid, Royston Drenthe pun menyumbangkan saran sebagai salah satu mantan penghuni Santiago Bernabeu. Ia mengatakan bahwa Van de Beek harus mandiri meskipun nantinya ia akan mendapat bantuan dari pemain lainnya.
"Pada saat itu pemain seperti Ruud Van Nistelrooy, Guti, dan Michel Salgado mengurusi saya dan juga pemain muda lain seperti Gonzalo Higuain," tutur Drenthe kepada De Telegraaf.
"Tapi dia tetap harus melakukan segalanya sendirian, walaupun tentu saja akan ada orang-orang dari klub yang akan membantunya," lanjutnya.
Harapan Drenthe terhadap Van de Beek terbilang cukup tinggi. Ia percaya bahwa sang gelandang mampu bermain sebaik waktu di Ajax. Ia bisa memastikan keyakinannya itu dari apa yang dilihatnya dari layar kaca.
Pria berumur 32 tahun itu juga berharap bahwa Van de Beek bisa mengalahkan tekanan yang siap menghantuinya selama bersama skuat asuhan Zinedine Zidane tersebut. Sebab meskipun Ajax adalah klub besar, namun status Real Madrid tetaplah lebih tinggi.
"Bisa bermain tanpa merasakan tekanan itu adalah hal terbaik. Tapi jika tekanan mengalahkan anda... begitu juga dengan saya, ’mengapa tidak berjalan dengan baik?’ saya berpikir demikian. Tidak semua orang bisa mengatasi itu," tambahnya.
"Tentu saja saya tidak mengenal Donny, tapi akan lebih baik jika dia mampu mengatasinya. Jika dia berpikir betapa besar Ajax di Belanda, dia takkan bisa memahami betapa raksasanya Real. Dia akan menjadi pemain Belanda pertama yang bisa bermain di sana setelah Rafa Van de Vaart, Wesley Sneijder, Klass-Jan Huntelarr, dan saya," tutupnya.
Sumber: Teleghrap/Bola/Daily Mail
Editor: Hary B Koriun