Manchester (RP) - Laga derby selalu sarat emosi, gengsi dan tekanan. Tapi karena derby Manchester kali ini bisa jadi laga penentuan juara, maka segalanya akan terasa lebih berat dari yang biasanya.
Manchester United yang sempat unggul delapan poin dari City di awal bulan ini terpeleset di dua laga terakhirnya, ketika dikalahkan Wigan Athletic 1-2 dan diimbangi Everton 4-4.
Sementara itu Manchester City justru tengah on fire dengan mengumpulkan tiga kemenangan di tiga laga terakhirnya dan bahkan dengan skor besar, seperti 4-0 atas West Bromwich Albion dan 6-1 dari Norwich City.
Alhasil selisih poin kini mengecil jadi tiga angka dengan Liga Inggris menyisakan tiga laga. Tak pelak City seperti “hidup” kembali saat ini dan membuka kesempatan mereka meraih titel juara.
“Akan selalu ada harapan. Akan selalu menjadi bahaya ketika kehilangan konsentrasi, jika nasib bukan Anda yang menentukan. Tapi sekarang seperti itu,” ujar Barry di situs resmi tim.
“Mungkin tepat jika ini disebut kesempatan kedua. Semuanya berkonsentrasi untuk laga sangat penting hari Senin (Selasa dinihari WIB) dan kami semua tak sabar menantikannya,” sambungnya.
“Mungkin tekanan dalam beberapa laga terakhir kami tidak begitu terbebani,” analisa Barry.
MU akan datang ke kandang tetangganya, Selasa (1/5) dinihari WIB, mungkin membawa dendam kekalahan 1-6 di pertemuan pertama. Ditambah laga ini bertajuk Tittle Decider, maka Barry menilai jika kedua tim sama-sama mendapat tekanan yang berat saat pertandingan nanti.
Apalagi City boleh dibilang sudah mulai “menganggu” hegemoni MU pasca diambil oleh Sheikh Al Mansour dalam tiga tahun terakhir ini. Maka bisa dibayangkan seperti apa jalannya laga nanti.
“Saya tidak berpikir Anda bisa menyangkal betapa besarnya laga melawan United dan tekanan pada setiap tim,” lanjutnya.
Itu bukanlah sebuah alasan. Ketika ada laga sebesar ini, maka tekanan akan ada pada pemain dari kedua tim dan mungkin itu akan bisa diatasi oleh siapa yang bisa tampil lebih baik.(int/esi)