SEPAKBOLA DUNIA

Schreuder Gagal di Ajax karena Skuad Terbaiknya Digembosi Van der Sar

Olahraga | Minggu, 29 Januari 2023 - 01:00 WIB

Schreuder Gagal di Ajax karena Skuad Terbaiknya Digembosi Van der Sar
Alfred Schreuder (kiri) tidak lagi melatih gelandang AFC Ajax Davy Klaassen. (MAURICE VAN STEEN/ANP/AFP)

AMSTERDAM (RIAUPOS.CO) – Erik ten Hag punya peran vital bagi AFC Ajax. Sepeninggal Ten Hag ke Manchester United musim ini, Ajax kesulitan mempertahankan takhtanya di Eredivisie. Sampai speelronde ke-18, Ajax terseok-seok di posisi kelima dan terpaut tujuh poin dari pemuncak klasemen Feyenoord Rotterdam.

Di era Ten Hag (2017–2022), Ajax tidak pernah menempati posisi di luar tiga besar secara beruntun seperti musim ini. Bahkan, dalam tujuh laga terakhir di Eredivisie, Ajax tidak pernah menang (6 kali seri dan 1 kali kalah). Termasuk saat ditahan klub papan bawah FC Volendam 1-1 kemarin (27/1) dini hari WIB di Johan Cruijff ArenA.


Imbas dari rentetan hasil mengecewakan itu, petinggi Ajax memecat pelatih suksesor Ten Hag, Alfred Schreuder. Mantan bek Ajax Johnny Heitinga yang semula menangani Ajax U-21 diproyeksikan naik ke tim utama. Kegagalan berkolaborasi dengan General Manager Ajax Edwin van der Sar dianggap sebagai biang keladi kemunduran performa Dusan Tadic dkk musim ini. Sebab, sukses Ten Hag di Ajax tak dimungkiri karena bisa sejalan dengan Van der Sar.

Yang terjadi musim ini, seperti dilansir Voetbalprimeur, Schreuder merasa skuadnya digembosi Van der Sar.

”Katanya, hanya empat sampai lima pemain yang akan dijual. Pada kenyataannya, kami kehilangan lebih dari itu,” keluhnya.

Schreuder benar. Ajax malah melepas sampai 13 pemain yang kebanyakan starting XI era Ten Hag. Dari kiper Andre Onana ke Inter Milan, bek kanan Noussair Mazraoui dan gelandang Ryan Gravenberch (Bayern Munchen), striker Sebastian Haller (Borussia Dortmund), bek kiri Nicolas Tagliafico (Olympique Lyon), serta bek tengah Lisandro Martinez dan winger Antony (Manchester United).

Kepada De Telegraaf, Van der Sar memberikan penjelasan.

”Di klub ini Anda harus menghadapi situasi seperti ini (ditinggal sederet pemain terbaik,red). Dengan kualitas yang kami punya, kami harus tetap bermain di puncak dengan sepak bola atraktif Belanda. Seperti yang sudah kami lakukan pada musim-musim sebelumnya,” tutur dia.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook