PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tim Futsal Riau optimis meraih poin penuh pada laga kedua babak 32 besar Futsal Pra PON XIX kontra tuan rumah Nangroe Aceh Darussalam, Rabu (28/10/2015) pukul 16.00 WIB.
Hasil positif dilaga pertama kontra Jambi menjadi spirit anak asuh trio pelatih, Ranto, Sapriadi dan Hugo Jeska. Namun melawan NAD didepan publiknya bukanlah seperti membalikkan telapak tangan. Dera Anota cs dituntut fokus selama 2x20 menit.
"Optimis harus, tapi jangan sampai menjadi bumerang, anak-anak harus tetap membumi," kata pelatih Futsal Riau Ranto didampingi dua asistennya.
Ya, kemenangan memang harga mati bagi tim besutan Ranto, jika ingin mengamankan tiket lolos ke babak 16 besar Pra PON yang sudah didepan mata.
"Saya berharap pada laga kedua ini anak-anak tampil lebih rapi baik bertahan maupun menyerang dari partai pembuka kemarin," katanya.
Terkait komposisi, Ranto mengaku akan menurunkan pemain yang dianggap siap baik fisik maupun mental.
Seperti diketahui dibabak pertama kontra Jambi Riau menurunkan komposisi, M Dera Anota, Agustian, Nofendra dan Refaldi dan Soni Harsono dibawah mistar, tim Riau sempat ketinggalan 4-0, sebelum akhirnya mampu mengimbangi dan menutup skor dibabak pertama sama kuat 5-5.
Hasil inilah yang membuat pelatih melakukan rotasi dibabak kedua dengan menurunkan Joko Purwanto, Adrizal, Imam Zharfan Ikhzya, Nofendra, Angga Gusrianto, M Iqbal Mandiri (PG), Fetratullah, Ryco permainan lebih hidup.
Sementara itu Ketua AFP Riau Agus Syamsir melalui Sekum AFP Zulfan Ismaini berpesan agar para pemain konsentrasi selama pertandingan, karena kemenangan merupakan harga mati yang harus dituntaskan.
"Kami berharap hasil positif pada pertandingan pertama bisa tertular di partai kedua kontra Aceh. Kami mohon doa masyarakat Riau untuk kebeerhasilan tim ini," paparnya.
Disisi lain tim tuan rumah NAD besutan Ade tatian Reza meski kalah dilaga pertama tidak dapat dipandang sebelah mata.Jadi Angga Gusrianto cs diminta siaga sepanjang laga.
Saat berita ini diturunkan para pemain terlihat seksama mengikuti briefing yang dilakukan pelatih.
Laporan dan Editor: Yudi Waldi