ROMA (RIAUPOS.CO) - Keputusan Paolo Banchero memilih tim nasional basket Amerika Serikat ketimbang Italia memantik kekecewaan. Dua hari setelah laporan dari ESPN dan The Athletic muncul, presiden bola basket Italia Gianni Petrucci mengatakan bahwa Banchero tidak melakukan komunikasi sama sekali terkait keputusan tersebut.
’’Itu adalah keputusan yang sah, tetapi dia bisa saja menelepon dan berkomunikasi dengan kami lebih dulu. Yang terjadi malah sebaliknya, kami mengetahui keputusan itu dari surat kabar,’’ kecam Petrucci kepada La Gazzetta dello Sport.
Padahal, dalam beberapa hari terakhir, Petrucci menyebut Banchero berada di Kota Milan, Italia. Namun, sang Rookie of the Year NBA 2022–2023 itu memilih menghindari pertemuan dengan pelatih basket Italia Gianmarco Pozzecco.
’’Pengkhianatan, terutama dalam bola basket, adalah sebuah hal yang sangat serius. Kami telah merencanakan strategi komersial untuknya, tetapi dia telah membohongi kami,’’ sesal Petrucci.
Meski lahir dan besar di Amerika Serikat, Banchero memiliki darah Italia dari sang ayah, Mario. Pemain 20 tahun itu bahkan telah mengurus paspor Italia sejak 2020 lalu. Tujuannya, dia bisa tampil membela Italia di ajang Olimpiade Tokyo. Meski akhirnya event itu ditunda karena Covid-19 dan Banchero batal tampil.
Lalu, tepat satu tahun lalu, Banchero sempat menyatakan secara terbuka niatnya untuk membela Italia. Kebetulan, Italia akan tampil di ajang FIBA World Cup 2023.
’’Dukungan yang saya dapat dari Italia sangat luar biasa. Musim panas ini (tahun lalu, Red) saya belum bisa bermain dengan tim nasional (Italia, Red), tapi musim panas berikutnya (tahun ini, Red) saya akan berada di sana,’’ kata Benchero dalam sebuah wawancara dengan La Gazzetta dello Sport jelang NBA Draft 2022 pada 24 Juni tahun lalu.
Kini, Setelah Banchero batal bergabung, Italia langsung menyiapkan rencana alternatif. Yaitu, menaturalisasi guard asal Amerika Serikat Darius Thompson. Saat ini, pemain 28 tahun itu tengah membela tim asal Spanyol Cazoo Baskonia Vitoria-Gasteiz.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra
