Argentina Selamat, Jerman Pulang Kampung

Olahraga | Kamis, 28 Juni 2018 - 12:37 WIB

Argentina Selamat, Jerman Pulang Kampung
SELEBRASI: Marcos Rojo (bawah) melakukan selebrasi bersama Lionel Messi setelah mencetak gol kemenangan Argentina ke gawang Nigeria pada laga terakhir Grup D Piala Dunia di Saint Petersburg Stadium, Rabu (27/6/2018). (HENRI ROMERO/REUTERS)

SAINT PETERSBURG (RIAUPOS.CO) - Tidak berlebihan asumsi yang mengatakan Piala Dunia kali ini penuh kejutan. Kejutan terbesar terjadi dengan tersingkirnya Jerman di fase grup. Jerman yang datang sebagai juara bertahan resmi tersingkir usai menelan kekalahan di dua pertandingan.

Apa yang terjadi pada Jerman, mengulangi pencapaian tiga juara dunia sebelumnya dari Eropa. Berstatus juara bertahan, namun gagal lolos dari fase grup. Yakni Prancis (Korea-Jepang 2002 ), Italia (Afsel 2010), dan Spanyol (Brazil 2014).
Baca Juga :FIFA Ancam Skorsing Brazil, Bisa Tidak Ikut Piala Dunia

Rabu (27/6) malam WIB, Jerman menyerah dua gol tanpa balas dari Korea Selatan (Korsel). Sebelumnya Jerman keok 0-1 ketika menghadapi Meksiko. Alhasil mereka terpuruk di dasar klasemen akhir Grup F dengan tiga poin. Tiket menuju fase 16 Besar jatuh ke tangan Swedia yang tampil gemilang di laga terakhir. Menghadapi Meksiko, Swedia menang tiga gol tanpa balas.

Kemenangan tersebut lahir berkat aksi Ludwig Augustinsson, Andreas Granqvist, dan bunuh diri Edson Alvarez. Swedia berhak memuncaki klasemen Grup F dengan enam poin. Nilai mereka setara dengan Meksiko yang harus puas sebagai runner up.

Potensi kejutan sebenarnya muncul dari Grup D. Tapi, kejutan itu Argentina tersingkir di fase grup, tak terjadi. Argentina yang sudah di ujung tanduk berhasil selamat. Mereka mampu meraih babak 16 Besar. Mereka menang 2-1 atas Nigeria dengan perjuangan keras. Langkah mereka juga dimuluskan kekalahan Islandia 1-2 dari Kroasia.

Tak urung, lolosnya Lionel Messi dkk juga bisa disebut sebagai kejutan. Mereka akan menghadapi Prancis di 16 Besar, Sabtu (30/6). Sebenarnya, lolosnya Argentina bukan kejutan andai performa mereka di dua matchday sebelumnya “normal”. Tidak harmonisnya ruang ganti dan hubungan antara entrenador Jorge Sampaoli dan Messi juga jadi sebab banyak yang menjagokan Argentina pulang lebih awal. Selain, tentu saja, penampilan La Pulga  (sebutan Messi) yang melempem.

Bahkan, pascakekalahan dari Kroasia, kendali penuh tim bukan lagi ada di Sampaoli melainkan Messi. Formasi yang digunakan Sampaoli di dua pertandingan sebelumnya dengan back three kembali ke empat bek dan terbukti ampuh meredam agresivitas pemain Elang Super (julukan Nigeria).

Striker Barcelona itu menunjukkan tuah dan pengaruhnya terhadap tim pada laga kemarin. Selain mencetak gol pembuka pada menit ke-14, Messi juga memiliki andil krusial lahirnya gol kedua yang dicetak Marcos Rojo (86). Memang, bukan assist Messi yang berujung gol Rojo. Melainkan wejangan yang diberikannya kepada tim saat turun minum di lorong stadion dan momen itu terekam kamera.

‘’Messi mendatangi kami dan mengatakan untuk tetap tenang meski pertandingan ini (kemarin, red) antara hidup dan mati. Dia mengatakan kepada kami untuk all-out menyerang tidak peduli apa pun kondisinya. Dia seorang pemimpin. Terbaik,’’ puji Rojo seperti dilansir Goal. Kerja keras Messi juga berujung kepada predikat man of the match kepadanya.

Bek Manchester United itu juga mengatakan perasaan nervous semakin menjadi-jadi ketika Nigeria mampu menyamakan kedudukan melalui eksekusi penalti Victor Moses (51). Penalti diberikan wasit Cuneyt Cakir karena Javier Mascherano dianggap melanggar Leon Balogun. Namun, semua pemain Argentina tetap tenang dan berhasil mencetak gol kedua.

Sampaoli yang sadar bahwa membuat Messi nyaman di lapangan sangat penting kemudian berusaha mengambil inisiatif mencairkan ketegangan dengannya. Keduanya sempat berpelukan sesaat setelah pertandingan yang dihelat di Krestovsky Stadium itu usai. Eks pelatih Sevilla itu juga mengatakan, Messi bisa tampil maksimal andai mendapat dukungan dan kepercayaan penuh dari rekan setimnya. Dan, pada laga kemarin semua pemain bermain dengan hati. 

“Saya tahu bahwa Tuhan selalu bersama kami dan dia tidak akan meninggalkan kami. Hasil dari laga ini (kemarin, red) sangat krusial karena hasil buruk di laga-laga sebelumnya membuat kami menderita,’’ kata Messi kepada The Guardian.

“Untuk Prancis, kami telah menonton setiap pertandingan mereka. Saya memiliki rekan yang saya kenal dengan baik (Samuel Umtiti dan Ousmane Dembele di Barcelona, red),’’ lanjutnya.(io/ady/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook