PEKANBARU (RP)- Tim Nasional (Timnas) Sepakbola yang dipersiapkan memperkuat Tanah Air pada ajang kualifikasi Grup E Piala AFC U-22 tiba di Pekanbaru, Rabu (27/6) malam dengan menggunakan Garuda Indonesia penerbangan GA-0178 dan mendarat pukul 20.40 WIB.
Dari 22 pemain yang hadir, tidak terlihat penyerang mungil, Andik Virmansyah. Ia masih berada di Jakarta untuk pemulihan kondisi karena mengalami cedera ringan. Dan baru bergabung dengan pemain lainnya pada 1 Juli mendatang.
Disampaikan pelatih Timnas U-22, Aji Santoso yang memimpin langsung. Menurutnya, dari 22 pemain yang diboyong, beberapa di antaranya merupakan pemain PON dari beberapa provinsi di tanah air. Serta beberapa pemain ISL dan IPL.
‘’Yang dibawa sekarang 22 pemain, dan agenda kita di Riau ini ingin lebih dulu menyesuaikan kondisi cuaca dan mengetahui kondisi lapangan pertandingan, makanya besok sore (hari ini, red) kita akan latihan langsung. Dari seluruh pemain, masih ada kekurangan tiga pemain lagi, seperti Andik, Septia Hadi, dan kiper Persija, Andritani, mereka akan bergabung pada 1 atau 2 Juli mendatang,’’ terangnya ketika ditemui Riau Pos setibanya di VIP Bandara SSK II, Pekanbaru malam tadi.
Rombongan yang bertolak dari Jakarta pada pukul 18.40 WIB ini dari gerbang F5 langsung dipimpin ketua rombongan Oyong Liza, serta beberapa Asisten Pelatih, Widodo C Putra, Ristiadi, dan Ediharto.
Rombongan ini disambut langsung Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Riau, Emrizal Pakis, Sekretaris PSSI Riau, Zulfahmi Adrian serta Deputi Sekjen PSSI Pusat Bidang Pertandingan, Mursyid WK.
Setibanya di Pekanbaru, Timnas langsung menuju Hotel Pangeran untuk beristirahat. Sebab, pagi mereka langsung latihan ringan pemanasan di sekitar hotel dan baru pada sore harinya merumput di lapangan Stadion Mini Unri sekitar pukul 15.00 WIB.
Emrizal Pakis berharap seluruh pemain Timnas ini dapat menikmati suasana di Pekanbaru dan dapat menyesuaikan dengan kondisi cuaca di kota Bertuah.
‘’Semoga dengan penyesuaian lebih lama, maka dapat lebih memaksimalkan persiapan tim kita, sehingga bisa menjadi juara grup nantinya untuk terus lolos menjadi juara,’’ komentarnya dalam sambutan yang diberi aplaus seluruh rombongan.
Sementara itu, pada pertandingan nanti, Aji Santoso dipastikan tidak dapat memimpin timnya dalam pertandingan karena ia mengaku sedang menerima sanksi dari AFC. Namun selama pertandingan ia sudah menyerahkan sepenuhnya kepada Widodo C Putra.
Lebih lanjut Aji menambahkan, dari seluruh tim yang diboyong ini. Terdapat beberapa nama yang sudah bertarung di liga tertinggi Tanah Air. Namun juga ada beberapa dari tim Sepakbola PON Jatim sebanyak tujuh orang, Papua, dan daerah lainnya. Selain itu juga ada nama Novrianto yang merupakan libero asal Pekanbaru, Riau.
‘’Semoga dengan dukungan penuh masyarakat Riau selama pertandingan tim ini bisa menang di setiap pertandingan. Dan kita pastinya akan berusaha untuk berjuang keras selama pertandingan untuk lolos,’’ lanjutnya.
Penjualan Tiket Tak Koordinasi PSSI
Sementara itu, tiket menonton Piala AFC 2012 yang sudah mulai dijual sejak 25 Juni kemarin ternyata belum di bawah koordinasi dengan PSSI Riau selaku tuan rumah. Disampaikan Sekum PSSI Riau, Zulfahmi Adrian.
Ia sempat bingung ketika ditanya terkait mendapatkan tiket menonton sebab pihak penjual yang ada di Pekanbaru belum melakukan koordinasi dan menggandeng PSSI Riau.
‘’Ada beberapa masyarakat yang bertanya tentang pembelian tiket Piala AFC U-22 ini, memang kita belum mengetahui pasti bagaimana mekanismenya, karena yang beredar sekarang belum ada koordinasi dengan PSSI,’’ katanya.
Pihak PSSI Riau mengaku hingga kini mereka hanya berkomunikasi dengan bidang pertandingan, sementara dengan pihak tiketing belum ada komunikasi lebih lanjut baik tentang penjualan dan dimana saja bisa didapatkan.
Namun, ia berharap agar pihak tiketing dapat berkoordinasi sehingga dengan begitu PSSI Riau dapat memberikan arahan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan tiket menyaksikan pertandingan.
‘’Seharusnya bisa berkomunikasi dengan kita dan berkoordinasi tentang penjualannya, namun hingga kini belum ada,’’ lanjutnya.
Ketika coba dikonfirmasi, pihak tiketing, yang bernama Faisal —yang namanya tertera di berbagai brosur dan selebaran yang tersebar di Pekanbaru— tidak mengangkat teleponnya sehingga Riau Pos belum bisa mendapat kepastian tentang mekanisme penjualan tiket dan di bawah koordinasi siapa sebenarnya.(egp)