TURIN (RIAUPOS.CO) – Juventus dan AC Milan musim ini sama-sama nirgelar. Kali terakhir mereka sama-sama tanpa gelar terjadi pada musim 2009–2010 lalu. Dan pada akhir musim 13 tahun yang lalu itu, Milan finis empat besar, sedangkan Juve di posisi ketujuh.
Karena sudah nirgelar, pertemuan Juve versus Milan di giornata ke-37 dini hari nanti (29/5) di Allianz Stadium bertajuk mengamankan zona Liga Champions dengan finis empat besar (siaran langsung beIN Sports 1/Vidio pukul 01.45 WIB).
Finis di empat besar bisa membuat musim Davide Calabria dkk sedikit bungah. Rentetan gagal back-to-back scudetto, keok di Supercoppa Italiana, tersingkir di 16 besar Coppa Italia, dan gagal di semifinal Liga Champions membuat musim Milan kelabu.
”Aku yakin mereka (Juve, red) bakal menampilkan yang terbaik. Kami harus siap," ujar allenatore Milan Stefano Pioli seperti dilansir Football Italia, Sabtu (27/5/2023).
Nah, menjelang laga ini, situasi yang dihadapi Juve lebih gawat. Bianconeri, julukan Juve, dituntut harus menang. Seri, apalagi kalah, berarti sayonara pada Liga Champions. Jika finis di luar empat besar, hal itu melengkapi ”prestasi" mereka musim ini setelah mendapat hukuman pemotongan 10 poin akibat skandal Plusvalenza.
”Kami tidak bisa menggaransi bahwa musim depan bakal kembali memenangkan gelar. Tetapi, setidaknya tim ini memiliki rasa kebersamaan yang kuat meski di saat-saat sulit. Aku bakal jadi pengecut jika meninggalkan Juve di saat seperti ini," papar Allegri kepada Tuttosport, kemarin.
Jika gagal finis di empat besar, kursi Allegri tak akan aman. Eks allenatore Milan itu membuat Juve kembali merasakan dua musim beruntun nirgelar.
”Jika gagal ke Liga Champions (musim depan), sangat mungkin dia (Allegri, red) bakal didepak,” tulis La Repubblica.
Jika Juve wajib menang, Milan hanya perlu hasil imbang untuk menggaransi status mereka sebagai penghuni empat besar. Sebab, dini hari tadi (28/5) Inter Milan mengalahkan Atalanta BC dan AC Fiorentina menang atas AS Roma.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman