ZURICH (RIAUPOS.CO) - "Pengkhianatan" atau pembelotan yang dilakukan oleh Sunil Gulati membuat perjuangan Sheikh Salman untuk menjadi orang pertama Asia yang menduduki Presiden FIFA, akhirnya pupus.
Pembelotan yang dilakukan Presiden USSF (Federasi Sepakbola Amerika Serikat) itu mengantarkan Gianni Infantino mencapai kemenangan mutlak melawan Sheikh Salman. Infantino akhirnya terpilih sebagai presiden kesembilan FIFA lewat pemilihan yang dihelat saat kongres luar biasa (KLB) di Hallenstadion, Zurich, Sabtu pagi.
Dia mengumpulkan 115 suara atau unggul 27 suara dari pesaing terdekatnya, Presiden AFC (Konfederasi Asia) Syekh Salman bin Ibrahim Al-Khalifa. Sebelumnya, dua kandidat tersebut bertarung ketat di putaran pertama. Infantino mengumpulkan 88 suara, sedangkan Salman hanya terpaut tiga (85).
Nah, Gulati yang juga Wakil Presiden FIFA punya andil atas naiknya Infantino. Sebab, Gulati yang awalnya mendukung Pangeran Ali Al Hussein (Jordania) tiba-tiba menggalang dukungan buat Infantino.
Tujuannya? Gulati berharap, Presiden FIFA yang baru bisa memberikan jatah host Piala Dunia 2026 kepada Amerika Serikat.
’’Aku sempat berkata kepadanya bahwa kami (USSF) mendukung Pangeran Ali,’’ kata Gulati kepada ESPN.