Laporan EKA GUSMADI PUTRA, Pekanbaru
Sukses Riau sebagai tuan rumah penyelenggara iven olahraga voli terbesar tanah air Proliga 2012 Seri I, 24-26 Februari di Gelanggang Remaja memang patut diacungi jempol. Sebab, setiap hari dari tiga hari pelaksanaan ribuan penonton menyaksikan pertandingan tersebut.
Sayang, dari sebelas pertandingan dengan diikuti 12 tim voli peserta, tidak ada tim Pekanbaru atau Riau yang tampil. Alhasil, Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) mendapat kritikan dari mantan kapten tim voli PON Jawa Barat yang meraih medali emas pada PON 1989 lalu di Jakarta, Rushman (43).
Pria kelahiran Duri yang saat ini bekerja di salah satu perusahaan swasta di Minas tersebut merasa terpanggil melihat minimnya pembinaan atlet voli di kampung kelahirannya. “Saya lihat disini PBVSI Riau lebih cenderung menjadi penonton di negeri sendiri, kapan majunya voli kita kalau seperti ini,’’ ujarnya.
“Seharusnya kita tidak hanya menggelar kejuaraan yang diikuti tim-tim luar. Namun kita juga harus menggelar iven yang bisa dijadikan sebagai ajang pembinaan untuk menumbuh kembangkan atlet voli sedari dini,” tambahnya saat berbincang dengan Riau Pos akhir pekan lalu.
Ia menilai, masih kurangnya penyelenggaraan iven-iven voli setingkat daerah mulai dari usia dini hingga umum di Riau serta minimnya sarana latihan, dukungan dan bantuan dari perusahaan dalam menggalakkan olahraga ini juga menjadi faktor mati suri-nya voli di Riau.
Rushman mengharapkan agar pihak-pihak terkait yang membidangi kepengurusan olahraga ini di Riau dapat benar-benar menempatkan sumber daya yang benar-benar mumpuni dan bisa bekerja, utamanya dalam pembinaan dan mencari bakat-bakat atlet dari dini.
“Sederhana saja, tempatkan orang-orang yang benar memahami voli dan kemudian galakkan pelaksanaan turnamen dan berbagai agenda kegiatan kejuaraan mulai dari anak-anak hingga umum, ditunjang dengan manajemen dan sistem kepengurusan yang baik,” katanya sambil berharap agar Riau punya tim basket yang disegani di tanah air.
Ketua Harian PBVSI Riau, Marzuki saat dikonfirmasi mengungkapkan selama ini memang membuka kran selebar-lebarnya kepada klub-klub dan perusahaan untuk membentuk tim voli yang baik dan Pengprov akan selalu mendukung melalui Pengurus Cabang (Pengcab) atau Pengurus Kota (Pengkot) yang ada.
“Memang, kami menyadari bahwa pembinaan sangat perlu dilakukan. Pengprov sudah mendelegasikan kepada Pengkot/Pengcab agar lebih menggalakkan iven di daerah-daerah, serta menciptakan turnamen demi persaingan yang ketat seperti Porda dan Kejuaraan Daerah (Kejurda) untuk menyaring atlet, karena kita tidak membina langsung,” paparnya.
Dilanjutkan Marzuki, bagi perusahaan-perusahaan yang sanggup membuat klub, dipersilahkan semaksimal mungkin dan Pengprov akan sangat mendukung. Menurutnya, dengan pelaksanaan Proliga kemarin, para atlet dan pelatih di Riau dapat terbuka matanya untuk menjadi lebih baik dan profesional.(das)