FIRENZE (RIAUPOS.CO) - Transfer Roberto Baggio dari ACF Fiorentina ke Juventus pada musim panas 1990 memicu chaos di Kota Firenze. Sedikitnya 50 orang mengalami cedera karena memprotes kepindahan sosok yang dianggap sebagai "pahlawan" di Firenze tersebut. Meski, kepergian Baggio sejatinya karena membantu kondisi keuangan klub.
Ada momen ketika Il Divin Codino —julukan Baggio— enggan menjadi eksekutor penalti Juve saat menghadapi Fiorentina pada 7 April 1991. Pesepakbola dengan ciri rambut dikuncir itu beralasan bahwa kiper Fiorentina kala itu, Gianmatteo Mareggini, sudah hafal eksekusinya.
Luigi De Agostini yang menggantikan Baggio sebagai eksekutor kemudian gagal menjalankan tugasnya. Pada akhirnya, Juve kalah dalam pertandingan tersebut. Selain menolak sebagai eksekutor, ada momen lain yang membuat Baggio dibenci Juventini. Saat ditarik keluar, Baggio mengambil syal Fiorentina yang dilemparkan oleh fans La Viola ke lapangan.
Sejak insiden tersebut, setiap pemain Fiorentina yang hengkang langsung ke Juve dilabeli sebagai pengkhianat. Ada empat nama yang kemudian mengekor jejak Baggio. Antara lain bek yang sekarang menjadi kapten Juve, Giorgio Chiellini, pada 2005; gelandang Felipe Melo (2009); winger Federico Bernardeschi (2017); dan winger Federico Chiesa (2020).
Tapi, ketimbang empat nama tersebut, kepindahan striker Dusan Vlahovic adalah yang paling mendekati situasi kepindahan Baggio. Bukan hanya memicu teror kepada Vlahovic yang membuat Kepolisian Firenze sampai harus berpatroli di kediaman striker 21 tahun asal Serbia itu demi meminimalisasi ancaman.
Sejauh ini, ultras Fiorentina telah menebar banner-banner bernada ancaman. Bukan hanya itu. Tokoh-tokoh penting, termasuk Wali Kota Firenze turut menyuarakan protes atas kepergian Vlahovic ke Juve. "Saat ini seperti hari berkabung di Firenze. Saya berusia 15 tahun ketika Baggio dijual ke Juve dan saya adalah bagian dari massa yang melakukan protes di Piazza Savonarola," ungkap mantan perdana menteri Italia Matteo Renzi kepada La7.
"Sebagai tifosi (Fiorentina, red), sangat mengecewakan melihat pemain terbaik kami pergi di pertengahan musim. Apalagi, bergabung dengan tim yang menjadi rival kami di klasemen Serie A," sahut Wali Kota Firenze Dario Nardella kepada La Gazzetta dello Sport. Juve yang menempati peringkat kelima (42 poin dari 23 laga) hanya dua setrip di atas Fiorentina (36 poin, 22 laga).
Seperti yang ramai diberitakan, kemarin (27/1) Juve dan Fiorentina telah menyepakati nilai transfer Vlahovic. Striker yang kini memuncaki capocannoniere bersama Ciro Immobile (SS Lazio) dengan 17 gol itu ditebus Juve dengan nilai transfer EUR 75 juta (Rp 1,2 triliun).
Nilai transfer tersebut diyakini bakal jadi termahal dalam bursa transfer musim dingin 2022 yang berakhir empat hari lagi atau pada Senin pekan depan (31/1).(zed)
Sebelum Vlahovic, pemain termahal adalah wide attacker Ferran Torres yang diboyong FC Barcelona dari Manchester City dengan nilai transfer EUR 55 juta (Rp 883 miliar).
Vlahovic memang telah dikaitkan dengan pintu keluar Fiorentina setelah enggan menerima opsi perpanjangan kontrak pada Oktober tahun lalu. Kontrak striker 21 tahun berkebangsaan Serbia itu sejatinya baru habis per 30 Juni 2023. Fiorentina pun dalam tekanan melepas Vlahovic. Sebab, kalau menunggu untuk melepasnya pada musim panas mendatang, maka harganya dipastikan turun.(io/dns/zed)
Laporan JPG, Firenze