JAKARTA (RP) - Lain Rahmad Darmawan, lain pula sikap yang ditunjukkan Aji Santoso. Jika Rahmad memilih mundur dari kursi pelatih Timnas U-23, tak demikian dengan Aji.
Mantan pelatih Persebaya Surabaya tersebut memilih tetap bertahan sebagai pelatih. PSSI pun akhirnya menunjuk mantan arsitek Persebaya tersebut sebagai suksesor Rahmad di Timnas U-23.
Hal itu diungkapkan koordinator Timnas Bob Hippy. Pengalaman Aji sebagai asisten pelatih di SEA Games 2011 dianggap sebagai nilai lebih. Aji dianggap banyak mengetahui karakter para pemain Timnas.
“Aji akan mulai menjalankan tugasnya Januari mendatang. Nantinya dia akan dibantu dua asisten pelatih,” terang Bob, Selasa (26/12).
Namun, dari dua asisten pelatih yang direncanakan itu, PSSI baru menunjuk mantan bomber Timnas Widodo Cahyono Putro. Sebelumnya, keduanya saling bahu membahu membantu Rahmad di SEA Games 2011.
Widodo sendiri mengaku siap jika memang ditunjuk sebagai asisten pelatih.
“Kalau saya ditempatkan di manapun selalu siap. Tapi hingga saat ini (kemarin, red) saya belum menerima surat atau konfirmasi dari PSSI,” ucap Widodo.
Tapi, pencetak gol terbaik di Piala Asia 1996 tersebut harus membagi peran. Pasalnya, dia juga didaulat sebagai pelatih timnas U-20 yang akan diturunkan di Piala Hassanal Bolqiah di Brunei Darussalam 25 Februari-5 Maret 2012 mendatang.
Nah, tangan dingin Aji bakal dilihat saat Timnas terjun di Piala AFF U-23 yang menurut rencana akan digeber Juni 2012 mendatang. Namun, agenda tersebut juga masih tentatif. Artinya, ada kemungkinan batal.
“Kalender dari AFC belum turun. Sepertinya memang tidak ada agenda selama 2012. Jadi iven yang paling mungkin adalah SEA Games 2013. Memang kelihatannya lama. Tapi sebenarnya itu waktu yang sangat sempit,” ucap Eddi Elison, juru bicara PSSI.
Terpilihnya Aji sebagai pelatih Timnas sekaligus mematahkan peluang Nil Maizar untuk mengisi posisi tersebut. Awalnya, nahkoda Semen Padang tersebut juga diproyeksikan untuk mengisi kursi yang ditinggalkan Rahmad.
Eddi menyatakan, keputusan tersebut merupakan buah pertimbangan matang sekaligus menyesuaikan dengan jabatan Nil saat ini.
“Dia kan sudah susah payah membangun Semen Padang. Kalau ditinggal begitu saja juga kasihan timnya. Sementara Aji kan sudah paham dengan para pemain Timnas. Dia merupakan pelatih yang sangat potensial,” tegas Eddi.(ru/das)