PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Sebanyak 159 pesilat dari berbagai daerah, baik itu dari daerah Riau maupun dari luar Riau mengikuti Open Tournament Jambore Nasional Pencak Silat Lintau IX Koto Indonesia Cup 4, memperebutkan piala bergilir 1 Dandim 0301 Kota Pekanbaru, yang dilaksanakan di Taman Rekreasi Alam Mayang Pekanbaru, Jalan Imam Munandar, Jumat (27/10/2023).
Komandan Distrik Militer (Dandim) 0301/Pekanbaru Letnan Kolonel Kav Yuli Eko Hadiyanto mengatakan, pencak silat bukan hanya menjadi bela diri semeta. Namun, pencak silat ini juga merupakan seni beladiri yang memang asli dari Indonesia yang berasal dari berbagai daerah. Dari Sabang sampai Merauke pasti memiliki ilmu silat.
"Di sini lah peran kita, kita ingin melestarikan budaya ini tidak hanya dalam kancah pertandingan saja, tetapi juga dari sisi tradisional dan merupakan hal yang perlu dilestarikan. Kita melihat potensinya banyak sekali. Anak-anak muda ini perlu diberikan wadah yang cukup luas, tidak hanya bagi mereka sendiri namun untuk masa depannya. Mudah-mudahan mereka dapat berkembang lagi untuk dapat bertanding di kancah nasional bahkan internasional," kata Letnan Kolonel Kav Yuli Eko Hadiyanto.
Yuli Eko Hadiyanto juga mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak Taman Rekreasi Alam Mayang Pekanbaru karena menjadi tempat penyelenggaraan open tournament dan menjadi tempat kampung silat tuah negeri melayu Riau.
"Ternyata Alam Mayang ini tidak hanya menjadi tempat wisata saja, tetapi juga menjadi tempat kampung silat tuah negeri Melayu Riau. Di mana, ini menjadi wadah utama untuk menampung perguruan silat yang ada di wilayah Riau. Tidak hanya Riau, mungkin daerah lain bisa berkaca kesini juga. Ini yang perlu kita apresiasi kepada alam mayang," pungkasnya.
Ketua Umum MKA Lembaga Adat Melayu Riau (LAM Riau) Datuk Seri Raja Marjohan Yusuf yang hadir pada acara pembukaan open tournament jambore nasional pencak silat lintau IX koto Indonesia Cup 4 mengatakan, merasa bangga dan apresiasi yang telah melaksanakan open tournament pencak silat.
"Saya sangat setuju bahwa silat adalah sebagai budaya bangsa. Lahir, tumbuh berkembang di tanah air kita sendiri dan mempunyai nilai-nilai positif. Mudah-mudahan harapan kita semua ini dapat tumbuh dan berkembang dalam suasana silahturahim dan juga mencapai prestasi ditingkat yang lebih tinggi lagi," kata Datuk Seri Raja Marjohan Yusuf.
Penasehat Ikatan Keluarga Lintau Buo (IKLB) Riau, Makarius Anwar menambahkan, masyarakat Riau yang berasal dari lintau buo mengapresiasi dan merasa bangga dengan adanya perguruan Pencak Silat Lintau IX Koto.
"Kami sangat luar biasa bangga sekali. Tentu ini akan menjadi penyemangat bagi anak-anak kita baik di perantauan maupun di kampung halaman untuk terus mengembangkan silat tradisi terutama silat lintau IX koto," kata Makarius Anwar.
Sementara itu, Ketua Umum Pencak Silat Lintau XI Koto Riau, Drs Riyono Gede Trisoko MM menjelaskan, piala bergilir 1 Dandim 0301 Kota Pekanbaru merupakan kegiatan dari silat lintau IX Koto yang keempat. Kegiatan ini merupakan agenda rutin dengan tujuan untuk memberi kesempatan kepada para pecinta silat untuk berlatih di arena pertandingan agar terpupuk mental tandingnya sehingga nantinya akan memperoleh atlet-atlet silat yang membanggakan Provinsi Riau kedepannya.
"Kegiatan ini diikuti oleh 159 pesilat dari Riau maupun dari luar Riau sampai dengan, Ahad (29/10/2023). Kami berharap dengan kegiatan ini nantinya akan memberikan suatu evaluasi baru kepada pesilat agar kedepannya mengembangkan metode tentang pelatihan silat yang lebih efektif, sehingga prestasi silat di Provinsi Riau bisa meningkat di tahun yang akan datang," pungkasnya.
Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi