Batal Merger, Pelita Dilepas ke Bandung Raya

Olahraga | Sabtu, 27 Oktober 2012 - 17:41 WIB

JAKARTA (RP) - Pelita Jaya tidak jadi merger dengan Arema Indonesia. Arema tetap berdiri sendiri di Kota Apel. Mereka menatap Indonesian Super League (ISL) 2012/2013 dengan nakhoda Rahmad Darmawan.

Menurut Rahmad, pemain Arema merupakan kombinasi dari Pelita Jaya. Masing-masing diambil 11 pemain. Dari Pelita Jaya di antaranya ada Egi Melgiansyah, Dedi Kusnandar, Joko Sasongko, Engel Berth Sani, Greg Nwokolo, dan Victor Iqbonefo.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sedangkan dari Arema macam Sunarto. Mereka ditambah pemain asing seperti Kayamba Gumbs, Thierry Gathuessi, Alberto Goncalves, dan Safee Sali.

"Nama tim ini tetap Arema dan saya pelatihnya. Arema batal merger dengan Pelita Jaya karena Pelita Jaya memilih Bandung Raya," ujar RD, sapaan karib Rahmad Darmawan.

Kata RD, kemana perginya sisa pemain Pelita Jaya tergantung manajemen klub. Apakah dimasukkan dalam klub bentukan baru hasil akuisisi oleh klub Divisi III PSSI Bandung Raya atau tidak. Yang pasti, mereka sudah menunjuk pelatih asing, Steve Macmenemy.

CEO PT Pelita Jaya Cronus Iwan Budianto menjelaskan, merger Pelita Jaya dengan Arema dibatalkan karena PT Pelita Jaya Cronus yang bawahi Pelita Jaya membeli 100 persen saham PT Arema Indonesia. Alasannya, Pelita Jaya ingin punya tim kuat dengan skuad berkualitas, mulai pelatih hingga pemain. Untuk menuju ke sana tidak murah dan PT Arema Indonesia tidak mampu dan mengusulkan Pelita Jaya akuisisi seluruh sahamnya.

Konsekuensinya atas akuisisi saham PT Arema Indonesia, kata Iwan, mau tidak mau PT Pelita Jaya Cronus harus melepas saham di Pelita Jaya karena satu badan hukum usaha dilarang membawahi dua klub di kompetisi yang sama. Saham PT Pelita Jaya Cronus di Pelita Jaya pun dilepas ke PT Kreasi Perfoma Pasundan yang membawahi klub Divisi III Bandung Raya dan kebetulan mereka memang ingin bermain di ISL.

"Namun PT Kreasi Perfoma Pasundan hanya berhak atas nama klub. Pemain, manajemen, dan POR Pelita di Sawangan tetap milik PT Pelita Jaya Cronus. Pemain bisa dipinjamkan ke Bandung Raya atau klub lain bahkan bisa saja diputus kontrak dan diberikan haknya," terang Iwan.

Kata Iwan, untuk perubahan nama Pelita terserah PT Kreasi Performa Pasundan. Hanya, untuk musim pertama nama tetap Pelita Jaya karena menyangkut kelengkapan administrasi ikut ISL. Baru setelahnya, PT Kreasi Performa Pasundan dibebaskan mengubah nama. (kmd/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook