Denmark Temani Prancis

Olahraga | Rabu, 27 Juni 2018 - 12:40 WIB

Denmark Temani Prancis
DUEL: Bek Prancis Raphael Varane (nomor 4 putih) duel di udara dengan pemain Denmark pada laga terakhir Grup C Piala Dunia 2018 di Luzhniki Stadium, Moskow, Selasa (26/6/2018). (YURI CORTEZ/AFP)

MOSKOW (RIAUPOS.CO)  – Prancis bermain membosankan saat berjumpa Denmark di Luzhniki Stadium, Moskow, malam tadi (26/6). Kedua tim bermain tanpa gol. Hasil itu sudah cukup bagi Denmark lolos ke babak 16 Besar. Dengan status runner-up, Denmark mendampingi Prancis yang mengunci juara grup. Sementara di laga lainnya di Grup C Peru sukses mengalahkan Australia 2-0 lewt gol A Carrillo (18) dan Paulo Guerrero (50).

Pada laga Denmark versus Prancis, tempo pertandingan berjalan landai pada 10 menit awal babak pertama. Walaupun saling menyerang, tak ada satupun peluang emas yang dikreasi kedua tim.  Belum tampak kontribusi signifikan dari Christian Eriksen maupun Antoine Griezmann yang merupakan andalan di kedua kubu. Laga yang membosonkan ini berakhir imbang tanpa gol.

Baca Juga :FIFA Ancam Skorsing Brazil, Bisa Tidak Ikut Piala Dunia

Sementara itu perebutan dua tiket lolos ke fase knockout dari Grup B mengalami klimaks di matchday ketiga dini hari kemarin. Iran menahan imbang Portugal dengan skor 1-1 di Mordovia Arena. Pada saat yang bersamaan Spanyol juga bermain imbang 2-2 lawan Maroko di Kaliningrad Stadium.

Hasil imbang Spanyol dan Portugal itu berhasil meloloskan dua negara Iberia ke 16 Besar. Spanyol keluar sebagai juara grup B karena angka agresivitas golnya lebih baik dari Portugal. Meski kedua tim berbagi angka sama yakni lima.

Wasit Enrique Caceres (Paraguay) yang memimpin laga Iran Portugal bekerja ekstra keras di laga kemarin. Selain enam kartu kuning yang diberikan Caceres, tiga keputusan barus bisa diambil pasca menengok Video Assistant Referee (VAR).

Pertama ketika menghadiahi penalti buat kapten Portugal Cristiano Ronaldo. Pada menit ke-50 pemain Iran Saeid Ezzatollahi menghalau laju Ronaldo di area penalti. Caceres mendapat protes keras dari para pemain Iran. Untungnya sepakan Ronaldo bisa ditepis kiper Iran Alireza Beiranvand.

Kejadian kedua masih melibatkan Ronaldo. Pemain 33 tahun yang ada di puncak frustrasi pasca kegagalan penalti menyikut Morteze Pouraliganji dan dihadiahi kartu kuning. Kemudian kejadian ketiga yang membuat wasit Caceres melihat VAR yakni di penghujung pertandingan tangan bek kanan Portugal Cedric Soares terkena sundulan penyerang Iran Sardar Azmoun.

Eksekusi penalti Karim Ansarifard pada menit ke-90+3 bersarang ke gawang kiper Portugal Rui Patricio. Sebelum gol Ansarifard, Portugal unggul lewat gol Ricardo Quaresma (45).  Sayangnya hasil seri tersebut tak cukup membawa Iran lolos ke fase 16 Besar. Sebab Spanyol berhasil bermain imbang 2-2 lawan Maroko. Pertandingan Spanyol lawan Maroko juga tak kalah sengit.

Maroko sempat unggul 2-1 hingga menit ke-90. Maroko mencetak gol lewat Khalid Boutaib (14) dan Youssef En-Neysri (81). Kemudian gol Spanyol dicetak Isco (19) dan Iago Aspas (90+1).

Gol penyama kedudukan Spanyol ini disahkan wasit Ravshan Irmatov (Uzbekistan) setelah melihat tayanan ulang VAR lebih dahulu. Gol Aspas ini berbau offside. Ketika melakukan flick dari umpan Dani Carvajal, Aspas oleh hakim garis dinyatakan dalam posisi offside. Namun setelah Irmatov melihat VAR, penyerang Celta Vigo masih dalam posisi onside.

Pelatih Portugal Fernando Santos seperti diberitakan BBC kemarin berkata hasil hasil Portugal versus Iran tidak hanya ditentukan tiga momen VAR kemarin. Namun ada momen-momen penentu lainnya.(dra/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook