WARSAWA (RP) - Let's Kick Racism Out of Football. Itulah slogan kampanye antirasis yang selalu dikumandangkan di sepak bola. Tetapi, masih saja terjadi insiden-insiden memalukan yang mencoreng muka pelaku sepak bola dunia.
Polandia dan Ukraina yang menjadi host Euro 2012 dianggap sebagai negara dengan potensi insiden rasis yang tinggi. Bahkan, sejumlah keluarga dari pemain timnas Inggris sudah menyatakan absen di Ukraina, seperti keluarga Theo Walcott dan Alex Oxlade-Chamberlaint.
Potensi insiden rasis di Polandia juga tidak kalah besarnya. Bahkan, saat ini saja, banyak kaos serta atribut-atribut rasis dijual bebas di dekat stadion Stadion Widzewa Lodz. Terutama atribut-atribut anti-Yahudi terjual bebas di sana.
Belum lagi dengan slogan-slogan yang provokatif, seperti Yahudi dilarang masuk. Selain itu, dijual pula kaos-kaos dengan slogan provokatif terhadap lawan-lawan Polandia di grup A, seperti Republik Ceko, Yunani, dan Rusia.
Berdasarkan laporan DPA, dijual beberapa striker yang berbunyi, bakar orang Ceko, atau tumbangkan Yunani. Parahnya ada juga slogan yang mengancam, seperti kami tidak suka orang asing, atau tidak ada ampun buat pendatang.
Masalahnya tidak ada tindakan yang dilakukan aparat setempat terkait hal itu. Menurut laporan surat kabar Polandia Gazeta Wyborcza, penjualan kaos atau striker dengan slogan-slogan provokatif itu cukup bagus dan menguntungkan.
Tentu itu bertolak belakang dengan semangat sepak bola. "Terdapat budaya rasis di banyak klub sepak bola Polandia. Barang-barang bernada rasis cukum umum dan didistribusikan melalui perkumpulan fans dan dunia maya," kata Rafal Pankowski, coordinator kampanye antirasis UEFA untuk Polandia. (ham)