MESKI belum pernah jadi juara Honda DBL Riau Series, SMAN 3 Pekanbaru tetap tak bisa dipandang remeh. Mereka selalu konsisten memberikan ancaman bagi tim lain di kompetisi basket pelajar. Di Honda DBL Riau Series tim putri SMAN 3 dua kali menembus final, yakni pada 2008 dan 2010. Saat itu mereka kalah dari SMAN 11 Pekanbaru dan SMA Santa Maria. Sementara pencapaian tertinggi tim putranya adalah semifinal pada 2008.
Bintang SMAN 3 putra di Honda DBL Riau series edisi perdana itu adalah Rahmat Febriansyah. Pemain kelahiran Medan, 3 Maret 1991 itu masuk skuad firts team Riau. Kini Rahmat dipercaya membesut tim putra SMAN 3. Dia sadar tak mudah bagi timnya untuk jadi yang terbaik. Apalagi persaingan sangat ketat.
Tahun lalu langkah tim berjuluk Smantig ini terhenti di tangan SMAN 1 Pekanbaru di 16 besar. Sebelumnya mereka menumbangkan SMAN 1 Bangkinang. Skuad tahun lalu yang masih tersisa adalah Eko Irawan, Helmi Areza, Williem Iskandar, dan Marvel Hamonangan Rambe. Selebihnya adalah pemain baru yang duduk di kelas satu, kecuali Adityo Risky yang tahun ini menjalani debutnya di Honda DBL.
“Materi kami saat ini banyak diisi pemain baru. Jadi, tahun ini mereka menempa pengalaman dulu, tahun depan baru bisa bicara target,” ungkap Rahmat.
Dijelaskan pria yang akrab disapa Eby ini, timnya sedang semangat-semangatnya menjalani latihan rutin di lapangan basket PCR, Rumbai. Selain itu anak-anak SMAN 3 juga sering melakukan uji coba menghadapi tim senior beberapa perguruan tinggi Pekanbaru yang juga sering latihan di lapangan PCR.
“Adik-adik sering latihan bersama dengan pebasket Unri, Unilak, dan UIR. Mereka juga latih tanding dengan pemain senior itu untuk membentuk mental tanding mereka di Honda DBL,” ungkap Eby.
Eby juga sadar tak mudah tampil di opening party. Timnya bakal bermain di game keempat menghadapi SMAN 4 Pekanbaru pada 2 Maret nanti. Untuk itu timnya kini mempersiapkan diri, mulai strategi dan latihan fisik, baik itu joging dan juga renang di areal areal Sport Center Rumbai.
“Kami yakin bisa menang lawan SMAN 4. Tahun ini kami berharap bisa meraih dua hingga tiga kemenangan,” harapnya.
Demikian juga dengan tim putri. Tim yang dibesut Khairul Asbar MPd itu bakal dimotori Cyinthia Regina. Pemain Popnas Riau 2011 itu, satu-satunya anggota skuad tahun lalu yang masih tersisa. Kendati diisi muka-muka baru, namun hanya ada tiga pemain kelas satu dalam tim, yakni Arum Prastika, Gilang Sri Mentari dan Safni Usro.
Tidak tampilnya putra-putri SMAN 3 di ajang Riau Pos Honda HSBL Seri IX Pekanbaru karena terlambat mendaftar, membuat kekuatan mereka masih tersembunyi. Mereka juga sempat absen di ajang pra Honda DBL itu pada 2010. Namun saat tampil di Honda DBL, tim putri mereka sukses menembus final.
“Kami tidak tampil di Honda HSBL bukan karena kami sengaja untuk menutupi kekuatan kami dari lawan. Itu murni karena anak-anak terlambat mendaftarkan diri. Anak-anak sangat kecewa tak ikut di Honda HSBL, tapi itu salah mereka sendiri karena lalai,” ungkap Khairul Asbar, wakil kepala sekolah SMAN 3 itu.
Tim putri SMAN 3 sendiri sudah jumpa lawan kuat di babak pertama yakni SMA Santa Maria pada 4 Maret.(egp/ted)