LONDON (RIAUPOS.CO) – Bagi tactician Arsenal Mikel Arteta, momen Boxing Day melawan West Ham United dini hari nanti (siaran langsung SCTV/Vidio pukul 03.00 WIB) bakal istimewa. Sebab, laga yang digelar di Emirates Stadium, London, itu memiliki dua kepentingan. Yang pertama adalah memperlebar gap dengan posisi runner-up Manchester City (saat ini Arsenal 37 poin dan City 32 poin) menjadi delapan poin.
Yang kedua adalah pertemuan dengan tactician West Ham David Moyes.
’’Boxing Day adalah salah satu hari terindah dalam persepakbolaan Inggris. Untuk laga nanti, aku sangat mengenal Moyes karena bekerja selama enam musim bersamanya,’’ papar Arteta seperti dilansir Football London.
Pernyataan pelatih asal Spanyol itu merujuk pada kariernya sebagai pemain ketika berkostum Everton (2005–2011). Memang, selama bersama rival sekota Liverpool FC itu, Arteta tidak pernah memenangkan trofi.
Tetapi, potensinya sebagai salah satu gelandang hebat ”diselamatkan” Moyes. Ya, pada musim 2004–2005 ketika masih berusia 22 tahun, Arteta yang saat itu memperkuat Real Sociedad langsung menjadi tulang punggung Everton. Padahal, dia baru bergabung pada Januari 2005.
Dia langsung tune in dengan skema Moyes untuk menggantikan Thomas Gravesen yang hengkang ke Real Madrid. Buktinya, Arteta mencetak 1 gol dan 3 umpan gol dalam 12 matchweek Premier League yang dimainkannya. Kontribusinya itu berjasa membawa The Toffees finis di posisi keempat yang berarti lolos ke Liga Champions semusim berselang.
Sayangnya, Everton yang menjalani Liga Champions dari kualifikasi gagal lolos ke putaran final kali pertama sejak 1970–1971. Meski terkesan lurus-lurus saja, perjalanannya bersama Moyes di Everton sebenarnya sempat berliku. Sebab, tactician asal Skotlandia itu pernah meminta Arteta beroperasi di sisi lapangan. Dan, performanya tidak jelek-jelek amat.
Dari 33 pertandingan beroperasi menyisir lapangan, Arteta mengemas 8 gol dan 9 umpan gol. Momen tersebut menjadi salah satu fondasi Arteta untuk meneruskan kariernya sebagai pelatih.
’’Setiap pelatih selalu memberi Anda beberapa momen yang membangun keyakinan terhadap kemampuan yang Anda miliki. Nah, Moyes piawai untuk itu,’’ tutur Arteta.
’’Dia memiliki pengaruh besar (terhadap karier sebagai pemain dan pelatih, red). Terutama atas kepercayaan di dalam dan luar lapangan. Tentang membangun tim hingga mendapatkan karakter yang tepat dalam tim,’’ lanjut Arteta.
Tetapi, kondisi The Hammers –julukan West Ham– dan Moyes saat ini berbanding 180 derajat dari Arsenal-nya Arteta. West Ham masih berkutat di papan bawah. Mereka berada di posisi ke-16 dengan 14 poin atau hanya surplus 1 poin atas Nottingham Forest yang berada di zona degradasi.
Padahal, musim lalu laju West Ham sangat impresif dengan finis di peringkat ketujuh Premier League. Itu belum termasuk laju mereka di Liga Europa yang sampai menjejak semifinal. Situasi tersebut justru bisa mengancam laju The Gunners. West Ham tentu bakal habis-habisan untuk keluar dari tren terburuk musim ini. Yakni, empat matchweek tanpa kemenangan. Ya, dalam tiga matchweek sebelumnya, mereka selalu kalah.
’’Sejak bergabungnya Arteta, Arsenal terus membaik. Sebagai pelatih, tentu sangat menyenangkan dan membanggakan memiliki mantan pemain yang sukses dalam karier kepelatihannya,’’ ucap Moyes.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman