KUALA LUMPUR (RIAUPOS.CO) - Ilija Spasojevic baru dimainkan setelah turun minum saat Indonesia menang 2-1 atas Kamboja di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (23/12) lalu. Saat itu, striker andalan Bali United tersebut masuk menggantikan peran penyerang Arema FC Muhammad Rafli.
Senin (26/12) petang ini, Spaso, panggilan akrabnya berpeluang besar untuk main sebagai starter. Peluang itu terbuka seiring dengan rencana pelatih Shin Tae-yong (STY) yang ingin melakukan rotasi saat Indonesia meladeni Brunei Darussalam di Kuala Lumpur Stadium (live RCTI pukul 17.00 WIB). Opsi tersebut diambil agar pasukan Garuda terhindar dari kelelahan.
Tapi, STY masih menutup rapat-rapat soal peluang Spaso diturunkan sejak menit awal. Menurut dia, itu bagian dari strategi. ”Skuat untuk besok (hari ini, red) tentunya baru akan diputuskan setelah melihat hasil latihan. Tapi, kemungkinan besar pastinya akan ada rotasi pemain. Apalagi, kami baru saja menjalani pertandingan,” ujar pelatih asal Korea Selatan itu, Ahad (25/12).
STY mengungkapkan, dirinya harus pintar-pintar me-manage stamina para pemain. Sebab, AFF Cup 2022 berbeda dengan AFF Cup 2020 Singapura yang digelar pada 2021 lalu. Saat itu, penyelenggaraan turnamen terpusat di Singapura.
”Format yang sekarang tidak tersentralisasi. Kami harus pindah dari negara satu ke negara lain setiap tiga hari sekali. Sangat padat. Jadi, kami harus mempersiapkan fisik. Kondisi para pemain juga harus baik. Karena itu, kami harus merotasi pemain,” tegas pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 Rusia tersebut.
Meski akan bermain dengan komposisi starting line-up yang berbeda, STY ingin timnya bermain lebih baik daripada pertandingan melawan Kamboja. Dalam pertandingan perdana pada fase Grup A AFF Cup 2022 itu, Indonesia mengalahkan Kamboja dengan catatan besar di lini depan. Banyak peluang emas yang tidak bisa dikonversi menjadi gol.
Pelatih 52 tahun itu tidak mau underestimate dengan kualitas para striker timnas Indonesia. Menurut STY, masih ada banyak waktu bagi para pemain depan Garuda untuk menunjukkan ketajamannya.
”Tidak bisa menilai striker kita tidak bisa mencetak gol. Sebab, ini baru pertandingan pertama. Saya akan melihat di pertandingan berikutnya. Jika banyak peluang, pasti akan bisa mencetak gol,” ungkap mantan pemain sekaligus pelatih Seongnam Ilhwa Chunma tersebut.
Di atas kertas, Indonesia seharusnya bisa menang dengan skor telak atas Brunei. Apalagi, sudah ada dua tim yang sukses melakukan itu.
Thailand berpesta lima gol tanpa balas atas The Hornets, julukan Brunei. Lalu, Filipina menang 5-1 atas Brunei.
Meski diunggulkan menang besar, STY pantang memandang remeh The Hornets. ”Brunei lolos ke AFF Cup 2022 setelah melewati kualifikasi melawan Timor Leste. Jadi, kami harus melawan mereka dengan kemampuan terbaik dan penuh respek,” terang STY.
”Tidak bisa disebut berapa target gol kami ke gawang Brunei. Itu sama saja tidak menghargai lawan,” tambah mantan pelatih timnas Korea Selatan U-23 tersebut.
Sementara itu, jelang pertandingan melawan Indonesia, pelatih Brunei Mario Rivera memperkukuh barisan pertahanan.
Sepuluh kali kebobolan dalam dua pertandingan merupakan rapor yang sangat buruk. Hari ini, dia tidak mau gawang timnya kebobolan lagi.
Tapi, dia sadar lawan yang akan dihadapi berada di atas level timnya. Karena itu, pria 45 tahun tersebut meyakini hari ini akan menjadi ujian yang sulit. ”Saya sangat bangga dengan semua pemain. Tapi, kami harus realistis. Pemain kami belum bisa tampil 90 menit dalam level intensitas tinggi. Apalagi, meski berstatus home, kami main di tempat netral,” ujar juru taktik asal Spanyol tersebut.
Tapi, Rivera bukan berarti putus asa. Dia akan menjadikan pertandingan melawan Indonesia sebagai ajang untuk mengembangkan kemampuan skuadnya. ”Kami bisa berada di turnamen ini adalah sebuah kesuksesan. Kami perlu menggunakan turnamen ini untuk mengembangkan para pemain,” tegas mantan pelatih East Bengal tersebut.(fiq/c17/ali/jpg)