Tradisi Timnas Terhenti

Olahraga | Senin, 26 November 2012 - 08:56 WIB

Tradisi Timnas Terhenti

KUALA LUMPUR (RP) - Tradisi kemenangan Indonesia atas Laos di ajang Piala AFF terhenti. Itu setelah Bambang Pamungkas dkk hanya bermain imbang 2-2 dalam pertandingan pertama Grup B di Bukit Jalil Stadium, Kuala Lumpur, Malaysia, Ahad (25/11) malam.

Dua gol Indonesia di pertandingan itu dicetak Raphael Maitimo pada menit ke-43 dan Vendri Mofu pada menit ke-89.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sementara, gol Laos dicetak oleh Khampeng Syavuthi dari titik putih pada menit ke-29 dan Keovingphieth Lithideth pada menit ke-80.

Dalam pertandingan kemarin, kekuatan kedua tim sebenarnya cukup berimbang. Itu terlihat dalam menit-menit awal pertandingan berjalan. Kedua tim langsung memperagakan permainan cepat dari kaki ke kaki.

Indonesia yang mengambil inisiatif serangan mendapatkan peluang bagus. Namun, harus diakui jika tekanan Indonesia di menit-menit awal masih bisa diredam Laos.

Sepuluh menit pertama Indonesia mendapat peluang bagus dari kerja sama Andik Vermansah-Irfan Bachdim. Sayang, sundulan dan sepakan Irfan masih belum menjadi gol.

Laos sendiri bukan tanpa peluang, mereka membahayakan Indonesia pada menit ke-23 mereka nyaris mencetak gol melalui kaki Vilayout Sayyabounsu. Tapi, sepakannya masih bisa diamankan oleh penjaga gawang Endra Prasetya.

Petaka Indonesia datang pada menit ke-25 saat Endra Prasetya menjatuhkan Vilayout yang lolos tak terkawal sendiri di depan. Wasit Ng Kai Lam dari Hong Kong langsung memberikan kartu merah kepada Endra sekaligus hadiah penalti untuk Laos. Khampheng Sayavutthi yang menjadi eksekutor berhasil mencetak gol.

Indonesia harus bermain sepuluh orang setelah Okto keluar digantikan penjaga gawang kedua Wahyu Tri Nugroho. Mereka tinggal menempatkan Bambang Pamungkas sendiri di depan. Harapan terbuka setelah pada menit ke-33 Sophay Sasana mendapat kartu merah karena menendang kaki Andik dengan sengaja.

Benar, berawal dari tendangan sudut Taufik, Raphael sukses menyaringkan bola dengan sundulannya setelah memanfaatkan bola pantul hasil sundulan Bepe yang ditepis penjaga gawang Laos, Sengpachan. Skor 1-1 bertahan sampai turun minum.

Pada babak kedua, bermain dengan sama-sama dengan sepuluh orang, Indonesia kembali tampil menyerang. Namun, seakan tak belajar dari babak pertama, lini belakang lengah dan Laos kembali menghukum pertahanan Indonesia melalui Keoviengpheth Lithideth.  

Keoviengpeth mencetak gol setelah menang berebut bola dengan Fachruddin, pemain nomor 8 itu menggiring bola melewati Novan. Setelah itu, dia melepaskan tendangan keras kaki kanan yang gagal diantisipasi oleh Wahyu Tri.

Kembali tertinggal, Nilmaizar mulai mencoba strategi berbeda. Dia menarik Bepe dan memainkan gelandang-gelandang yang memliki kecepatan dan naluri menyerang tinggi.

Cusell sedikit didorong ke depan untuk mengisi posisi Bepe. Hasilnya, pada menit ke-89 Mofu mencetak gol penyeimbang setelah menceploskan bola pantul hasil tendangan Irfan. Skor imbang 2-2 bertahan sampai peluit panjang dibunyikan.

Menanggapi hasil ini, Nil terlihat cukup kecewa. Namun, dia mengapresiasi perjuangan anak didiknya. Meski gagal menang, imbang bukan hasil yang terlalu buruk menurutnya. Dia justru melihat mental pemainnya terbangun, itu terbukti karena meski tertinggal akhirnya bisa menyamakan kedudukan.

‘’Ini tidak buruk, kami dua kali tertinggal, tapi semangat anak-anak besar. Mereka kerja keras untuk menyamakan kedudukan,” ucapnya.

Nil mengakui bahwa hasil ini merupakan hasil yang layak jika melihat keterbatasan pilihan pemain yang diberikan kepadanya. Dia yakin pada laga kontra Singapura 28 Desember mendatang, Timnas akan tampil lebih baik lagi.

‘’Kita tak bisa berbuat banyak. Kami hanya punya pilihan pemain ini. Mereka banyak pemain muda dan minim pengalaman, tapi fighting spirit mereka yang terus berjuang sampai menit-menit akhir. Masih ada dua pertandingan lagi, kami akan maksimal di pertandingan itu,’’ tuturnya.

Sementara itu, pelatih Laos Kokichi Kimura menegaskan bahwa anak didiknya tak bisa meraih kemenangan hanya karena tidak beruntung. Dia melihat pemainnya memiliki peluang karena sukses menjalankan strategi.

‘’Anak-anak bermain dengan baik. Mereka bisa menunjukkan permainan cepat. Tapi, konsentrasi pemain-pemain muda kami masih sering lepas. Itu yang membuat kami tak bisa menang,’’ terang pelatih asal Jepang tersebut.(aam/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook