LONDON (RIAUPOS.CO) -- Austria akan menghadapi Italia pada 16 besar EURO 2020 di Stadion Wembley, London, Ahad (27/6) WIB. Ini merupakan kali pertama Austria lolos ke fase gugur sejak tahun 1982. Untuk itu, kesempatan langka ini siap dimaksimalkan dengan baik oleh anak asuh Franco Foda.
Menghadapi Italia yang dalam 11 laga terakhir selalu menang dan berhasil mencetak 32 gol, Austria nampaknya akan mengubah formasi sebelas pemain pertama mereka untuk meredam daya ledak Gli Azzuri –julukan timnas Italia.
Foda yang biasanya menerapkan skema 4-3-3 disebut akan menganti polanya dengan 4-1-4-1 saat menghadapi Italia. Formasi 4-1-4-1 ini merupakan pola bertahan dari 4-3-3. Nantinya kedua penyerang sayap Austria yang biasanya leluasa di depan akan ditarik mundur untuk memenuhi lini tengah. Kapten Austria David Alaba akan diminta bermain ke posisi bek kiri, sementara Florian Grillitsch menjadi seorang jangkar di depan posisi bek.
Tugas khusus kemudian dibebankan kepada Marcel Sabitizer yang diharapkan bisa membatasi ruang dan jalur operan Jorginho. Selama ini Jorginho menjadi momok menakutkan di ajang EURO 2020. Sang gelandang telah melakukan 190 kali operan sukses, 60 umpan ke depan, tujuh cegatan, dan lima tekel.
Melihat statistik ini, peran Jorginho di lini tengah Italia menjadi krusial dan harus bisa diredam oleh lawan. Dalam lawatannya ke Inggris, Franco Foda percaya anak asuhnya bisa menyulitkan Gli Azzurri. Meskipun tidak diunggulkan saat melawan Italia, menurutnya segala sesuatu bisa terjadi di sepak bola.
"Kami tidak diunggulkan dalam pertandingan ini karena Italia adalah favorit untuk memenangkan turnamen. Kami ingin bicara bahwa segala sesuatu dapat terjadi di sepakbola, apalagi ini adalah fase gugur," ungkap Foda.
Sumber: Jpnn.com
Editor: Rinaldi