JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Pertarungan antara Tyson Fury dan Anthony Joshua menjadi duel akbar yang paling dinantikan tahun depan. Sebelumnya, mereka secara lisan bersepakat untuk menggelar duel unifikasi gelar kelas berat dunia dalam dua pertarungan.
Namun, kemarin (25/6), Fury menyebut dirinya tidak yakin megaduel itu bisa terwujud. Kepada IFL TV, Gypsy King –julukan Fury– mengaku tidak suka membicarakan pertarungan yang belum jelas.
"Jujur aku nggak bisa mengatakan 100 persen duel tersebut bisa terwujud," paparnya dilansir Daily Mail.
Apalagi, mereka menghadapi partai wajib dan memenanginya sebelum berjumpa. Joshua akan menjalani duel wajib melawan petinju Bulgaria Kubrat Pulev. Sementara itu, Fury yang merupakan juara kelas berat WBC harus memenangi pertarungan melawan Deontay Wilder yang diproyeksikan akhir tahun ini.
Hingga kemarin, belum ada kepastian terkait trilogi duel Fury versus Wilder. Meski demikian, Fury mengaku memilih untuk fokus menghadapi petinju Amerika Serikat tersebut ketimbang jauh-jauh memikirkan duel versus Joshua.
Sebelumnya, Fury berhasil mengalahkan Wilder pada Februari 2020. Sementara itu, duel kedua berakhir imbang ketika berlangsung di Staples Center, Los Angeles, AS, pada 2018 silam.
"Bagaimana aku yakin bisa menghancurkan Wilder? Dia bisa saja mengalahkanku dalam satu ronde," sebut Fury.
Namun, Fury adalah petinju dengan rekor duel yang bagus. Dari 31 duel, dia tidak pernah sekali pun menelan kekalahan. Sekalinya hasil imbang, itu pun terjadi saat berjumpa dengan Wilder.
Sosok Fury memang menjadi komoditas tinju dunia. Namanya juga disebut-sebut menjadi calon lawan Mike Tyson yang berniat come back ke ring tinju. Namun, Fury menolak rencana tersebut.
"Di atas kertas, ini menjadi lelucon buat kami, ini (rencana) gila," katanya. Petinju 31 tahun itu menghormati sosok Tyson sebagai legenda hidup tinju dunia.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi