NIGERIA V ARGENTINA

Menang atau Pulang!

Olahraga | Selasa, 26 Juni 2018 - 14:43 WIB

SAINT PETERSBURG (RIAUPOS.CO) – Argentina dalam krisis. Bukan hanya krisis konfidensi setelah gagal meraup angka penuh dari dua matchday pertama Grup D Piala Dunia 2018, La Albiceleste (julukan Argentina) juga krisis kepercayaan kepada entrenador-nya, Jorge Sampaoli. Nah, panasnya kamar ganti itu juga jadi tantangan di laga do or die-nya, dini hari nanti WIB.

Hegemoni Argentina yang selalu lolos fase knockout Piala Dunia bakal ditentukan dalam laga lawan Nigeria di Krestovsky Stadium, Saint Petersburg (Live Trans TV pukul 01.00 WIB). Untuk lolos Argentina harus menang, sambil berharap di laga lain Islandia tak menang lawan Kroasia. Jika itu tidak tercapai, juara dunia dua kali itu harus pulang.

Baca Juga :FIFA Ancam Skorsing Brazil, Bisa Tidak Ikut Piala Dunia

Lionel Messi dkk pun ingin menentukan sejarah Argentina dengan tangannya sendiri. Bukan bersama Don Sampa, sapaan Sampaoli. Clarin melaporkan, ada mosi tidak percaya pada Sampaoli dari pemain senior Argentina, Javier Mascherano salah satunya. Meski sudah ada kabar Federasi Sepakbola Argentina (AFA) akan mendepak mantan tactician Cili itu usai Piala Dunia, pemain Argentina sudah meminta perubahan sejak laga terakhir Grup D. Salah satunya dengan memilih pemain sendiri untuk laga ini.

‘’Pemain ingin menentukan komposisi timnya sendiri, begitu faktanya,’’ ungkap Ricardo Giusti, mantan gelandang bertahan skuad juara 1986 Argentina, yang juga sabahat dekat Jorge Burruchaga (Manajer Umum AFA). Kepada Burruchaga-lah pemain Argentina menolak dilatih Sampaoli lagi.

Bahkan, untuk formasi, mereka tak mau lagi memakai 4-2-3-1 atau 3-4-2-1 yang dipakai Sampaoli di Rusia. Termasuk saat mendesak Sampaoli mengubah formasi jadi 4-3-3 saat babak kedua melawan Kroasia. Ole mengklaim, melawan Nigeria formasinya bisa kembali berubah di  formasi 4-4-2. Sampaoli tak ikut andil apa pun di balik itu semua.

‘’Terserah Sampaoli duduk di mana, di bench silakan. Jika tidak mau ya tak masalah,’’ lanjut Giusti.

The Guardian menyebut Sampaoli telah bertemu dengan Presiden AFA Claudio Tapia, Ahad dini hari WIB (24/6). Dia berharap, posisinya bisa dipertimbangkan lagi meski dikudeta pemainnya. MSN menyebut, Burruchaga sebagai pelatih sebenarnya saat laga melawan Nigeria. Bukan Sampaoli. Javier Mascherano, sebagai pemain yang terseret di balik drama ruang ganti Argentina ini, malah menyanggah adanya perpecahan dressing room.

‘’Hubungan di antara kami dan pelatih baik-baik saja,’’ klaim pemain dengan caps terbanyak Argentina itu (145 caps) dikutip ESPN.

Friksi di Nizhny Novgorod menurut Mascherano tak semestinya diperpanjang. Begitu pula di saat mereka mengajukan komplain kepada AFA terkait taktik Sampaoli. ‘’Ketika kami merasa di dalam situasi yang tidak nyaman, kami akan mengungkapkannya. Kami tak mau munafik,’’ kata gelandang 34 tahun itu.(ren/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook