Laporan EKA GUSMADI PUTRA, Pekanbaru
SMAN 12 Pekanbaru melewatkan diri tampil di Honda DBL Riau Series edisi perdana pada 2008 lalu. Baru pada 2009 mereka hadir meramaikan kompetisi basket pelajar terbesar di Indonesia itu. Sayangnya di 2010 mereka kembali absen, gara-gara terlambat mendaftarkan diri.
Honda DBL tahun lalu, Twelve (julukan SMAN 12) menurunkan tim putra-putri. Keduanya langsung tersandung di laga perdana mereka. Tim putri Twelve yang sebelumnya mendapat bye terpaksa mengakui keunggulan SMKN 2 Telukkuantan 6-40. Yang paling menyesakkan adalah putra Twelve. Mereka punya kans besar mengalahkan SMAN 1 Pangkalankerinci. Namun di detik-detik terakhir mereka justru kalah setengah bola 16-17.
Tahun ini sekolah yang terletak di Jalan Garuda Sakti itu kembali menghadirkan tim putra-putri. Mereka berharap tahun ini bisa lebih baik dari kemarin. Sayangnya hasil drawing pada 15 Februari lalu tidak cukup menguntungkan mereka. Memang tim putri kembali mendapatkan bye. Tapi yang mereka tunggu di babak berikutnya lawan yang cukup keras, yakni pemenang antara juara bertahan SMAN 1 Rengat versus SMAN 4 Siak. Tim putra juga menghadapi tim luar kota yakni SMA Kalam Kudus Selatpanjang.
Kendati jumpa lawan berat, pelatih Twelve, Riyan R tetap optimis timnya bisa menumbangkan Kalam Kudus Selatpanjang. Dan dia bertekad membentuk tim putra-putrinya jadi kekuatan basket pelajar di daerah ini. “Biasanya kami latihan tiga kali sepekan. Namun kompetisi semakin dekat dan kini kami latihan rutin setiap hari,” ungkap Riyan kepada Riau Pos, Sabtu (25/2).
“Peningkatan signifikan terlihat di tim putra. Anak-anak bisa menang atas SMA Handayani dalam laga uji coba,” ujar Riyan menambahkan.
SMAN 12 menurunkan 10 pemain putra di Honda DBL kali ini. Dua di antaranya anggota skuad tahun lalu, yakni M Ilham Akbar dan David Chandra. Selebihnya adalah pemain baru, yakni Aditya Warman, Muhammad Adrian, Ramsal, Ade Hendi Fahledi, Diyan Budiman, Nasri Syahputra, Devri, dan Zaenoer.
Sementara untuk tim putri, Riyan tidak terlalu banyak berharap. Pasalnya di tim ini banyak pemain baru yang rata-rata duduk di kelas satu.
“Kami berharap tim putri ini bisa mendapatkan pengalaman berharga untuk ke depannya,” ujar pelatih kelahiran Bagansiapi-api 20 Oktober 1985 itu.
Dalam skuad tim putri hanya ada tiga pemain skuad tahun lalu, yakni Anis Morsella, Natia Utami dan Widya Puspita Sari. Selebihnya adalah muka-muka baru yang siap menjalani debutnya di Honda DBL. Mereka adalah Rina Sundari, Dwitama Mauliddya, Desty Revita Sari, Tetha Mustika Sari, Ulfha Digrahayuni, Rischa Mifta Qulzana, Silvi Suci Hana dan Ajeng Diah Wulandari.(ted)