JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Keberhasilan Perseba menjadi juara Divisi III sekaligus mengukuhkan mereka sebagai juara abadi Divisi III Liga amatir. Pasalnya, PSSI, mulai musim depan memutuskan menghilangkan Divisi III.
Keputusan itu diambil dalam rapat Exco PSSI, Sabtu (25/1) dan akan perkuat lagi dalam kongres, Minggu (26/1) hari ini. Musim depan, hanya ada kompetisi Divisi I dan Divisi amatir.
Baru pada 2015, kompetisi Divisi I dihapuskan dan berganti nama menjadi Divisi Amatir, yang nantinya akan berkompetisi memperebutkan Piala Nusantara.
"Ini memang rencananya diubah sebagai bagian dari reformasi liga amatir. Tapi masa transisi, Divisi I masih jalan dan ada Divisi Amatir. Berikutnya baru hanya Divisi Amatir," tegas Joko.
Mengetahui kondisi ini, Hanafing berharap kompetisi Amatir nantinya tak bebas usia sepenuhnya. Tapi, sebagai pengurus bidang kepelatihan Pengprov PSSI Jatim, Hanafing ingin ada kesempatan untuk pemain muda di tiap tim.
"Ada kuota pemain muda, karena Divisi III dan II selama ini menjadi ajang pemain muda untuk berkompetisi. Paling tidak dengan format lima-enam (lima pemain bebas usia, enam pemain U-21)," tutur lelaki yang juga menjadi pelatih tim Pra PON Jatim tersebut.
Sementara itu, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni berharap kompetisi liga amatir tetap menjadi kompetisi bagi pemain usia muda. Dia menilai, kompetisi usia muda harus tetap ada, dan menjadi ruang untuk pemain muda.
"Meskipun tak ada Divisi III, tapi kami berharap PSSI tetap memberikan ruang bagi pemain muda untuk berkompetisi. Kami senang dapat berkompetisi di kompetisi BLAI ini," tandasnya.
Sementara itu, CEO BLAI Syauqi Soeratno menuturkan bahwa ini menjadi tahun terakhir BLAI memutar kompetisi amatir.
"Tapi kami senang karena dari semifinal divisi III ini, banyak bibit pemain potensial muncul. Ini akan kami jadikan masukan untuk BTN khususnya di Timnas U-19," ucap nya. (aam)