Aksesibilitas Jadi Kendala Peparnas

Olahraga | Kamis, 26 Januari 2012 - 08:14 WIB

Laporan ELVY CHANDRA dan EKA GUSMADI PUTRA, Pekanbaru redaksi@riaupos.co

Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) di tanah air, selalu diikuti dengan Pekan Paralympic Nasional (Peparnas), olahraga khusus bagi atlet-atlet cacat. Riau, selain menjadi tuan rumah PON XVIII mendatang, juga menjadi tuan rumah pada Peparnas XIV yang pelaksanaannya dua pekan usai PON, tepatnya 7-13 Oktober.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kendala yang perlu diperhatikan tuan rumah nantinya adalah terkait aksesibilitas penyandang cacat di venue-venue pertandingan.

Hal tersebut terungkap berdasarkan kunjungan Tim Technikal Delegate (TD) 10 Cabang Olahraga (Cabor) di seluruh venue yang akan dipertandingkan pada iven tersebut, Rabu (25/1) kemarin di Pekanbaru.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar (PB) Nasional Paralympic Comitte (NPC), Pribadi yang turut hadir dalam kunjungan kemarin menyampaikan memang kendala yang sering terjadi dalam pelaksanaan Peparnas adalah tidak adanya aksesibilitas bagi atlet maupun kontingen yang notabene merupakan para penyandang cacat.

“Yang utama adalah akesibilitas kursi roda ke dalam gedung baik menuju tribun dan lapangan pertandingan, semoga Riau dapat menyegerakan menyelesaikan ini demi maksimalnya pelaksanaan sebagai tuan rumah nantinya,” ceritanya kepada Riau Pos kemarin.

Lebih lanjut,  ia menambahkan bahwa dari kunjungan di venue pertandingan satu hari kemarin, secara keseluruhan Riau telah siap sebagai tuan rumah karena hampir sepenuhnya venue sudah rampung.

Sementara itu, Ketua Umum PB Peparnas Emrizal Pakis yang juga menjadi Ketua I PB PON, akan menampung semua masukan dari tim TD tersebut untuk kemudian ditindaklanjuti dan dilengkapi demi kenyamanan para atlet. Sebab, Ia menyadari pelaksanaan ajang olahraga penyandang cacat tersebut kerap mendapat tempat berbeda pada pelaksanaan iven-iven kejuaraan. Bisa dibilang semacam termarjinalkan.

“Kita akan berupaya menjadi tuan rumah yang baik, dengan menyamakan Peparnas dan PON semoga apa-apa yang menjadi kekurangan dan masukan dalam kunjungan ini dapat dibenahi sebelum pelaksanaan PON, agar tidak tergesa-gesa nantinya,” sebutnya.

Pada kunjungan kemarin, tim TD masing-masing Cabor dibagi tiga kelompok. Kelompok pertama meninjau di Hotel Pangeran yang menjadi venue catur, Ratu Mayang Garden sebagai venue tenis meja dan Angkat Berat dan Gelanggang Remaja tempat pertandingan bulutangkis. Lalu kelompok dua mengunjungi Sport Center Rumbai yang akan mempertandingkan atletik dan renang. Sementara kelompok tiga mengunjungi kawasan UIR yang mempertandingkan voli duduk dan panahan, juga ke GOR Tribuana tempat futsal dan PTPN V yang menjadi venue tenis kursi roda.

“Panggung tempat mengangkat harus diperlebar dan ditinggikan lagi serta dilengkapi akses kursi roda, kamar kecil yang juga diharapkan menyediakan closet duduk,” ujar Tim TD Cabor Angkat Berat NPC, Agus Sugiharto.

Senada seperti yang disampaikan tim TD bulutangkis, M Nur Rahman. Menurutnya Gelanggang Remaja sebagai venue bulutangkis sudah memadai.

“Tinggal melengkapi aksesibilitas kursi roda saja,’’ harapnya.

Dalam kunjungan ke beberapa venue tersebut, Emrizal Pakis ikut dalam rombongan ke-3 yakni meninjau beberapa lapangan futsal, yakni di GOR Tribuana, Futsal Gajah Mada, Riau Futsal dan Hall A Rumbai. Dan setelah diteleliti secara cermat oleh Tim Delege, maka hanya Hall A yang layak, sementara yang lainnya masih kurang standar.

Selanjutnya, cabang voli duduk yang sebelumnya dipertandingkan di UIR dipindahkan ke GOR Tribuana.

‘’Kita hanya diminta untuk memperbaiki pintu kamar mandi. Soalnya, pintu kamar mandi yang ada saat ini sempit. Kemudian kita juga akan membuat WC duduk,’’ ujar Emrizal lagi.(das)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook