BERLIN (RIAUPOS.CO) - Nasib Mario Goetze, pahlawan Jerman saat merebut juara Piala Dunia 2014 di Brazil, semakin tak menentu di Borussia Dortmund. Bahkan ketika Dortmund tak punya striker saat melawan Inter Milan di Liga Champions beberapa hari lalu, Goetze juga tetap dibiarkan di bangku cadangan oleh sang pelatih, Lucien Favre.
Kondisi ini mengundang pertanyaan besar berbagai pihak, termasuk dari legenda Jerman, Lotthar Matthaus. Pemain yang pernah hebat di timnas Jerman maupun di Bayern Muenchen dan Inter Milan ini meyakini bahwa Goetze memang tak masuk dalam rencana Favre.
Pernyataan dari Matthaus tersebut ia ungkapkan setelah Dortmund melawan Inter Milan. Di laga lanjutan Liga Champions tersebut, Dortmund kalah dua gol tanpa balas. Dan salah satu yang menjadi sorotan Matthaus adalah keputusan Favre mencadangkan Goetze. Menurutnya ini menjadi sinyal kuat terkait masa depan Goetze di tim asuhan Favre tersebut.
Dengan tanpa keberadaan penyerang tengah Paco Alcacer yang mengalami cedera, dan tanpa pemain senior Marco Reus yang terserang flu, Favre dinilai membuat keputusan yang tak lazim.
Dikatakan Matthaus, menjadi sebuah hal yang aneh ketika Alcacer dan Reus tak bisa bermain, Dortmund justru memainkan Julian Brandt sebagai penyerang tengah. Alih-alih Goetze yang sudah fasih sebagai false 9. Baik ketika di Bayer Leverkusen, Dortmund atau timnas Jerman, Brand tak pernah bermain di posisi itu. Justru Goetz yang sudah membuktikan dirinya baik saat di Dortmund sebelum pindah ke Muenchen, atau saat di Muenchen dan timnas.
Melihat bagaimana Goetze "menganggur'"di bangku cadangan ketika melawan Inter Milan, Matthaus percaya bahwa Favre memang tak memasukkan Goetze dalam rencana yang ia usung untuk Dortmund.
"Melihat kuranganya waktu bermain Goetze, ini jelas bahwa Favre tak memiliki rencana bersamanya," terangnya di situs resmi UEFA.
"Ini tak cukup bagus dengan kualitas yang dimiliki Dortmund, bahkan jika mereka tanpa Reus. Tim ini bukan lagi tim muda. Saya berharap lebih. Mereka tak bisa membuat peluang tanpa adanya penyerang sebenarnya, tak ada pemain yang dituju di kotak penalti," lanjutnya.
Matthaus mengkritik Favre karena dalam pertandingan itu Dortmund tak punya penyerang hebat sejak ditinggal Robert Lewandowski ke Muenchen.
"Anda bisa melihat kurangnya opsi di lini depan Dortmund. Dortmund biasanya selalu memiliki seorang penyerang yang mampu mencetak 15, 20 gol setiap musim. Mereka sudah punya pada diri Alcacer, tapi tak ada back-up," tutupnya. (kicker/mail/berbagai sumber)
Editor: Firman Agus