Tour de France 2013 Finis dalam Gelap

Olahraga | Kamis, 25 Oktober 2012 - 11:09 WIB

PARIS (RP) - Ajang Grand Tour terakbar balap sepeda Tour de France memasuki penyelenggaraan yang ke-100 pada 2013. Berbagai keistimewaan termasuk beberapa hal yang baru pertama kali, dihadirkan oleh penyelenggara. Semua terungkap dalam presentasi yang digelar di Paris, kemarin.

Satu hal yang paling mencolok adalah finis etape terakhir yang tetap berlangsung di Champs Elysees, Paris. Meski lokasi finisnya sama, penyelenggara mengambil waktu yang lain daripada 99 [penyelenggaraan sebelumnya. Untuk penyelenggaraan tahun 2013, finis berlangsung setelah matahari terbenam.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Satu hal baru lainnya yang dilakukan di Tour 2013 adalah awal lomba. Lomba akan melakukan start di Pulau Corsica yang terletak di bagian tenggara Prancis. Ada tiga etape di pulau tersebut. Termasuk satu etape flat dan dua etape medium-mountain.

Begitu memasuki Prancis daratan, para peserta disambut dengan team time trial (TTT) di Nice. Total ada tiga kali tim trial, selain di Nice dua lainnya adalah individual time trial (ITT). Rinciannya, TTT di Nice berjarak 25 km, sementara dua ITT adalah 33 km dan 32 km. jadi, total jarak time trial  mencapai 90 km atau 1,4 km lebih pendek dari penyelenggaraan tahun 2012.

Persebaran rute tanjakan, flat dan time trial tahun ini lebih acak dibandingkan musim 2012. Namun, tanjakan-tanjakan maut yang menjadi tantangan besar Tour, sebagian besar masih eksis. Tanjakan di Pyrenees bahkan sudah menyambut di pekan pertama lomba.

Fase krusial bakal berlangsung di Mount Ventoux. Para pembalap akan melintasinya di awal pekan ketiga. Saat terakhir menjadi salah satu arena, yaitu pada 2009, Ventoux menjadi bagian penting bagi kemenangan Alberto Contador, yang saat itu masih bersama Astana. Meski saat itu yang menjadi pemenang etape Juan Manuel Garate (Rabobank), Contador menunjukkan keunggulannya di general classification untuk meraih gelar juara.

Bagian terakhir lomba balap sepeda paling bergengsi itu juga akan menyajikan tantangan berat di dua jalur pendakian Pegunungan Alpen. Kedua pendakian berlangsung di L"Alpe d"Huez. Tanjakan yang terdiri dari 21 tikungan berakhir di puncak yang memiliki ketinggian 3.330 meter dpl. Para pembalap akan melaluio jalur sepanjang 13,8 km dengan gradien rata-rata 7,9 persen.

Dengan rute seperti itu, sulit bagi seorang pembalap untuk berlama-lama memakai yellow jersey sebagai pimpinan general classification. Pada 2012 Bradley Wiggins (Team Sky) menjadi juara untuk mengakhiri memakai yellow jersey secara beruntun selama 14 etape. Tahun depan hal itu sulit terjadi.

"Saya belum mempelajarinya dengan seksama. Tapi, secara sekilas dari presentasi, lomba berlangsung berat. Dari pekan pertama hingga terakhir sulit untuk memperhitungkan siapa yang unggul," tutur Wiggins. (ady)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook