PEKANBARU (RP) - Cabang kempo ikut menyumbangkan satu emas dan satu perunggu bagi tuan rumah Riau di PON 2012. Medali emas di diraih kensi Annisa Fitri di kelas 60 kg randori putri.
Sementara perunggu disumbangkan Jufriadi Kartiko Nadeak di kelas 60 kg randori putra.
Kendati hanya perunggu, namun Jufriadi sangat senang. Pasalnya budak melayu kelahiran Sungaipakning, 21 April 1989 itu telah berjuang keras untuk memberikan yang terbaik bagi Riau.
Langkahnya terhenti di semifinal oleh kensi Sulawesi Selatan, Ronald Huyanto yang akhirnya merebut emas.
Ronald sendiri adalah peraih emas pada Indonesia Terbuka sekaligus ajang Pra PON pada Juli tahun lalu di Makassar. Boleh dikatakan dia adalah yang terbaik di Indonesia saat ini.
“Kendati hanya perunggu, namun saya puas karena hanya kalah satu poin dari lawan yang akhirnya merebut emas. Terima kasih atas semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada saya,” ujar Jufriadi.
Pada PON lalu, Jufriadi memang tidak diperhitungkan bisa menyumbangkan medali. Hal itu menjadi motivasi tersendiri bagi dia untuk bekerja keras dan membuktikan bahwa budak melayu juga bisa bersaing dengan kensi dari daerah lain.
Apalagi bermain di hadapan pendukung sendiri, jadi modal tersendiri bagi Jufriadi.
“Memang langkah Jufriadi hanya sampai semifinal dan harus puas dengan medali perunggu. Namun saya bangga karena dia telah berjuang habis-habisan untuk memberikan yang terbaik bagi Riau,” tambah sang pelatih Arman.
Dijelaskan Arman, keberhasilan Jufriadi meraih perunggu itu tak terlepas dari dukungan penuh dari Ketua Perkemi Bengkalis, Herman SSI, KONI Bengkalis dan Camat Bukitbatu yang telah memberi fasilitas tempat latihan. “Tentu saja dukungan penuh dari KONI Riau dan Pengprov Perkemi Riau,” jelasnya.(ted)