Bulutangkis Siap Lanjutkan Tradisi Emas

Olahraga | Rabu, 25 Juli 2012 - 11:21 WIB

Bulutangkis Siap Lanjutkan Tradisi Emas
Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir jadi tumpuan Indonesia untuk melanjutkan tradisi emas Olimpiade. (Foto: jpnn)

Laporan JPNN, Jakarta

Sejak kali pertama dipertandingkan pada Olimpiade ke-25 Barcelona Spanyol 1992 lalu cabor bulutangkis selalu berhasil mempersembahkan medali emas. Total, sejak edisi 1992 hingga Beijing 2008 cabor tepok bulu ini menyumbang enam medali emas, lima medali perak, dan enam medali perunggu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Di Olimpiade London 2012 kali ini bulutangkis kembali menjadi andalan kontingen Merah Putih untuk meraih medali emas. Indonesia mengirimkan sembilan atlet terbaiknya. Dua dari tunggal putra, satu tunggal putri, dan masing-masing satu pasangan nomor ganda (putra, putri, campuran).

Meski banyak yang bilang prestasi bulutangkis tanah air saat ini terus merosot tapi peluang meneruskan tradisi emas masih terbuka. Di atas kertas, peluang terbesar ada di nomor ganda campuran, di mana Indonesia saat ini memiliki pasangan peringkat empat dunia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Tahun ini, jelang tampil di Olimpiade pasangan ini tampil konsisten dengan menjuarai India Super Series, Swiss Terbuka, dan All England.

Diharapkan bisa meneruskan tradisi emas Liliyana mengaku bakal tampil habis-habisan. “Tapi kami tidak mau menganggap itu sebagai beban berlebihan,” kata Liliyana yang di Olimpiade 2008 lalu meraih medali perak saat berpasangan dengan Nova Widianto. Berpasangan dengan Tontowi yang usianya lebih muda, Butet (sapaan akrab Liliyana Natsir), mengatakan siap membimbing partner-nya itu untuk bisa tampil terbaik.

“Olimpiade itu atmosfernya berbeda. Semoga nanti Owi (sapaan akran Tontowi Ahmad) bisa tampil cuek dan mentalnya bagus. Mudah-mudahan dia tidak kaget,” sambungnya.    

Butet mengakui, secara manusiawi memang ada sedikit beban ketika tradisi emas Olimpiade dibebankan pada dirinya dan Owi. “Tapi itu akan kita jadikan sebagai motivasi,” tandasnya. Mengenai kendala yang akan dihadapi di London, Liliyana menyebut faktor cuaca yang menjadi sedikit kendala. Namun dengan banyaknya waktu sebelum bertanding, diharapkan proses adaptasi bisa lebih baik.

Semangat serupa dicetuskan pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Bona Septano. Meski hanya menjadi unggulan keenam, Ahsan/Bona siap mengikuti jejak para pendahulunya  yang selalu berhasil mempersembahkan medali buat kontingen Merah Putih dari sektor ganda putra. “Ini Olimpiade pertama kami dan kami siap mempersembahkan yang terbaik buat Indonesia,” cetus Ahsan.

Tunggal terbaik Indonesia, Simon Santoso, mengatakan pada Olimpiade pertamanya ini dirinya siap menjadi tumpuan sektor tunggal untuk meraih medali. “Saya harus siap memikul tanggung jawab itu dan menjawabnya dengan prestasi,” cetus Simon.

Sementara Ketua Umum PB PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) Djoko Santoso optimistis Indonesia bisa meneruskan tradisi meraih emas Olimpiade. “Dengan segala persiapan yang sudah kita lakukan, mulai dari latihan yang sangat keras, perbaikan nutrisi, mendapatkan psikolog, motivator, dan lain-lain, kami yakin bulu tangkis bisa meneruskan tradisi emas di Olimpiade London,” ungkap Djoko Santoso.(ali/ted)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook