AMSTERDAM (RP) - Satu per satu bukti adanya keretakan di skuad timnas Belanda pasca kegagalan di Euro 2012 terkuak. Setelah sebelumnya Robin van Persie, Ibrahim Afellay, dan Gregory Van der Wiel dianggap sebagai biang keroknya, kali ini giliran Arjen Robben yang ikut terseret.
Itu diungkapkan sendiri oleh salah satu pemain timnas Belanda kepada De Telegraaf. Pemain yang enggan menyebutkan identitas pribadinya itu menganggap Robben sebagai sosok pemain sombong. Baik ketika berada di dalam lapangan ataupun saat di luar lapangan.
Pemain tersebut bersyukur dengan kegagalan klub Robben Bayern Munich di laga final Liga Champions Eropa beberapa waktu yang lalu. Termasuk kegagalan Robben mencetak gol melalui tendangan penalti. Munich pun akhirnya bisa dikalahkan Chelsea lewat adu tendangan penalti.
Pemain tersebut menganggap kegagalan itu sudah menjadi pelajaran bagi Robben supaya tidak bersikap egois. Apalagi jika sampai membanggakan kemampuan yang dimilikinya. Bahkan selama Euro Robben juga tidak bisa menunjukkan ketajamannya. Coba kalau dia mencetak gol bagi Belanda, mungkin tingkahnya akan berbeda.
Kesombongannya pasti akan muncul. "Kalau dia bisa mencetak gol, tidak bisa dibayangkan bagaimana sombongnya dia ketika tiba di Belanda. Dia pemain yang arogan dan tidak pernah memberikan umpan kepada rekan-rekan setimnya sendiri," buka pemain tersebut.
Di sisi lain, merebaknya kabar yang menyudutkan Van Persie membuat manajer Arsenal Arsene Wenger gerah. Dilansir dari ANI, Wenger menganggap pemain yang berinisial RvP itu tetaplah pemain terbaik di skuad Belanda saat ini. "Dia layak mendapatkan acungan jempol. Aku pikir dia tetaplah penyerang terbaik di Euro," klaim Wenger.
Pelatih berkebangsaan Prancis itu sudah melihat bagaimana track record permainan RvP selama Euro. Menurutnya, apa yang ditampilkan RvP sudah cukup bagus. "Aku bisa memahami jika dia terlalu egois dalam mencetak gol. Karena itu sudah menjadi ambisi dia," imbuh Wenger.
Seperti yang sudah diketahui, timnas Orange mengalami gagal total di ajang Euro 2012 ini. Menyelesaikan tiga pertandingan penyisihan grup tanpa sebiji poin merupakan pencapaian anti klimaksnya pasca meraih tempat kedua pada Piala Dunia 2010 silam. Belanda pun akhirnya pulang lebih awal. Bahkan, setelah tersingkir para penggawanya saling menyalahkan satu sama lain. (ren)