PSPS Solidkan Zainal-Isnaini

Olahraga | Jumat, 25 Mei 2012 - 07:02 WIB

Laporan EKA GUSMADI PUTRA, Pekanbaru ekagputra@riaupos.co

Sebelum Dzumafo Epandi Herman hengkang ke Arema, striker M Isnaini menjadi penghangat bangku cadangan di skuad PSPS.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Tapi, sejak Dzumafo pergi dan tak kunjung ada striker pengganti, Isnaini kembali jadi pilihan utama terutama ketika beberapa pemain pilar mogok bertanding.

Namun, Isnaini sulit menjalani peran sebagai striker tunggal yang biasa dijalani Dzumafo. Untuk itu, tim pelatih PSPS mulai memasang strategi baru yakni memakai dua striker dengan menduetkan Isnaini bersama Zainal Arif. Strategi sudah dijalankan saat lawan Persib lalu.

Tapi, PSPS tetap kesulitan mencetak gol karena duet Zainal Arif dan Isnaini ini belum solid. Untuk itu, jelang lawan Pelita Jaya, Sabtu (26/5) diharapkan keduanya sudah solid. Hal ini diungkapkan pelatih PSPS, Mundari Karya, Kamis (24/5).

“Isnaini dan Arif punya ketajaman berbeda. Jika mereka bisa berkoordinasi dengan baik, maka bukan tidak mungkin bisa jadi lebih baik di laga selanjutnya. Duet mereka akan terus ditajamkan agar bisa mencetak gol,” sebutnya kepada Riau Pos.

Belum solidnya duet Isnaini dan Zainal Arif di lini depan diakui Mundari terlihat di laga sebelumnya. Padahal, PSPS memiliki banyak peluang di pertandingan tersebut. Inilah yang akan dimaksimalkan Mundari menghadapi laga selanjutnya.

“Seperti kita ketahui, keduanya belum terlalu solid karena jarang ditandemkan. Makanya dengan waktu yang tersisa semoga mereka bisa berkoordinasi lebih baik lagi di depan dan menjadi penyerang andalan kita. Lini tengah juga diharapkan lebih baik lagi koordinasinya,” harapnya.

Terkait tak munculnya, Patrice Nzekou Mundari Karya menegaskan lebih memaksimalkan pemain yang siap bertarung habis-habisan bersama tim dibanding mengharapkan pemain yang tidak ada. “Kami maksimalkan pemain yang siap turun dan berjuang saja, tidak terlalu mengharapkan pemain yang terlalu diharapkan tapi tidak mengerti kondisi klub,” ujarnya.

“Untuk menjaga nama besar klub, seharusnya seluruh pemain bisa menerima kondisi tim. Namun jika tidak bisa mau bagaimana lagi? Kita tentu tidak bisa memaksakan. Semoga dengan waktu yang ada persiapan akan lebih baik lagi untuk memantapkan koordinasi tim,” lanjutnya.(das)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook