JAKARTA (RP) - Usianya baru tujuh tahun, namun gerakan-gerakannya dalam mengolah si kulit bulat sudah mengundang decak kagum. Dialah Tristan Alif Naufal, bocah asal Jakarta yang gaya favorit bermain bolanya yakni dribling double spin mirip Zinedine Zidane. Namun orang yang menyaksikan aksinya menilai gaya bermainnya lebih mirip Lionel Messi. Karena itulah dia akhirnya dijuluki The Little Messi.
Kemampuan Tristan menarik perhatian banyak orang sejak rekaman kemampuannya menggiring dan melakukan trik dengan bola diunggah di situs berbagi video, YouTube. Dalam video itu, kaki Tristan yang kecil luwes memainkan bola yang tampak kebesaran untuk anak seumurannya. Aksi lainnya memperlihatkan ia berlatih menggiring bola melewati pancang-pancang dan bermain di lapangan melewati bocah-bocah lainnya —yang beberapa di antaranya bertubuh lebih besar darinya.
Ketika Riau Pos menyaksikan aksinya di YouTube, video yang diunggah pada 3 Maret itu sudah dilihat ratusan ribu kali. Pujian pun mengalir. Karena bakatnya, Tristan Alif yang kini menimba ilmu di dua sekolah sepak bola (SSB), Arsenal dan Liverpool, di Jakarta, kabarnya dapat beasiswa dari orang yang mengagumi bakatnya. Itu sangat membantu karena biaya yang dipatok dua SSB elite tersebut berkisar antara Rp700 ribu hingga Rp1,1 juta per bulan bagi siswa di bawah usia delapan tahun.
Oleh pelatihnya, Tristan disebut sebagai anak dengan talenta berbakat dan berkepribadian bagus. Bocah yang saat ini duduk di kelas 2 SD itu berlatih dengan anak yang usianya 4-5 tahun di atasnya karena sang pelatihnya mengangap kalau layak di kelas itu, meski tingginya baru 110 Cm.
‘’Tristan adalah anak yang luar biasa. Sikapnya juga demikian. Dia selalu mendengarkan arahan pelatihnya dan selalu coba mengeluarkan kemampuan terbaiknya,’’ ujar Paul Barratt, pelatih senior akademi LFCIFA.
‘’Namun, kita harus ingat, dia baru berusia tujuh tahun. Sekarang, dia harus belajar bagaimana caranya bermain dalam sebuah tim,’’ lanjut Barrat.
Sebenarnya, ada dua video yang diunggah di YouTube mengenai kehebatan Tristan. Pertama ketika bocah pengagum Luis Suarez itu berusia enam tahun dan ketika berumur tujuh tahun. Dalam dua video itu, Tristan mempertunjukkan bakatnya menguasai bola yang terlihat sangat lengket di kakinya. Ia pun mampu melewati lawan dengan tetap mengontrol bola.
Saat latih tanding bersama anak berusia rata-rata 10 tahun. Tristan sang penyerang mungil ini selalu dijaga dua sampai tiga pemain. Kemampuannya menggocek bola ditopang dengan kelihaiannya mengontrol bola dan kecepatan larinya. Beberapa kali dia melewati dua sampai tiga pemain yang beberapa sentimeter lebih tinggi. Tristan sendiri ketika ditanya soal siapa pemain lokal idolanya, menjawab Andik Vermansyah yang merupakan pemain Persebaya 1927.(int/nhk)