Juve-Inter Beda Misi

Olahraga | Minggu, 25 Maret 2012 - 07:26 WIB

Juve-Inter Beda Misi
Andrea Pirlo

Laporan JPNN, Turin

Musim ini Inter Milan dalam periode terburuk. Sehingga wajar jika allenatore AC Milan, Massimiliano Allegri tidak berharap banyak bisa membantu tim sekota dengan menahan Juventus.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kondisi ini jelas membuat Si Nyonya Tua, julukan Juventus,  pede alias percaya dirinya meningkat kala menjamu jawara enam musim beruntun itu sebelum disabet Milan. Laga ini berlangsung Senin (26/3) 02.30 WIB di Juventus Arena (siaran langsung Indosiar).

"Kami hanya harus memikirkan mengenai pertandingan kami dan memenanginya. Itulah cara kami bisa menjaga jarak empat poin dengan Juve," tukas Allegri seperti dilansir AFP.

Biasanya laga Derby d’ Italia antara Juventus dan Inter Milan selalu menarik perhatian penikmat sepakbola, khususnya Serie A. Namun menurut bek Juventus Giorgio Chiellini, duel musim ini terasa berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Kedua tim berjuang meraih poin penuh, namun untuk target berbeda. Juventus ingin terus menekan pemuncak klasemen sementara AC Milan. Sedangkan Inter akan berjuang demi tiket Liga Champions musim depan.

“Kali ini, pemberitaan di media tidak begitu memberi dampak berarti bagi pertandingan melawan Inter besok, seperti apa yang terjadi pada musim-musim sebelumnya,” ujar Chiellini kepada Sky Sport Italia, Sabtu (24/3).

“Tapi mereka mengingatkan kami akan persaingan hebat di antara kedua tim, dan semua orang telah membicarakannya selama satu pekan ini,” tambahnya.

Musim ini Inter memang tidak bisa berbicara banyak. Inkonsistensi permainan yang ditunjukkan Nerazzurri membuatnya tidak mampu menapaki papan atas klasemen Serie A. Bahkan kini Inter berada di peringkat tujuh, terpaut tujuh angka dari Lazio yang berada di posisi tiga.

Kondisi sebaliknya ditunjukkan Juventus. Di bawah arahan Antonio Conte, Juventus menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan di Serie A. Namun mereka harus mengejar AC Milan yang kini masih memimpin  klasemen dengan perbedaan empat angka.

“Tahun ini Inter mengalami masa sulit. Mereka tim yang kuat, tapi saat ini saya rasa kami dalam kondisi yang lebih baik,” ujar Chiellini. “Saya harap musim ini dapat menunjukkan bahwa era baru Juventus sudah dimulai,” harap Chiellini yang kini menapak usia 27 tahun itu.

Tapi asa positif masih coba dilontar midfielder La Beneamata, julukan lain Inter, Dejan Stankovic. Apalagi misi terakhir mereka kali ini hanya peringkat ketiga di klasemen akhir Serie A. Saat ini Inter berada di peringkat tujuh dengan poin 41, tertinggal tujuh angka dari Lazio. “Untuk finis ketiga, kami harus menang di semua sisa pertandingan, termasuk melawan Udinese dan Lazio, yang juga mengincar posisi tiga,” tambahnya.

Musim ini, Stankovic belum mencetak satu gol pun bagi Inter. Karena itu, ia berharap gol pertamanya bagi Inter di musim ini tercipta saat laga Derby d’Italia. “Saya masih punya 10 pertandingan sebelum musim ini berakhir. Mungkin Ahad besok akan menjadi waktu yang tepat (untuk mencetak gol), karena sebelumnya saya tidak pernah mengakhiri musim tanpa mencetak gol,” tutup pemain berusia.33 tahun itu.

Meski memiliki penyerang top musim ini, namun yang menjadi ruh Juventus tetap saja si gelandang "kalem", Andrea Pirlo. Itulah penilaian yang keluar dari mulut penyerang Inter, Diego Milito. Ia pun menyebut sejumlah nama yakni Mirko Vucinic, Alessandro Matri, Fabio Quagliarella, Marco Borriello, dan Alex del Piero.

Namun faktor penentu ada pada organisasi permainan dan sosok Pirlo. "Tapi kekuatan Juve adalah organisasi permainan dan antusiasme mereka, ketimbang kemampuan individu para pemainnya," sambung Milito. "Tapi kalau harus menyebut satu pemain, aku memilih Pirlo. Dia membuat timnya berdenyut," ungkap  Milito.(int/zed)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook