Kemarahan Melanda Kubu Real Madrid

Olahraga | Minggu, 25 Maret 2012 - 07:25 WIB

MADRID (RP) – Partai panas Villareal v Real Madrid pekan lalu, masih menyisakan puing-puing pro kontra. Salah satu bos  El Real mengungkap kemarahannya. Sedang di pihak lain, sikap reaktif Iker Casillas Dkk justru melahirkan antipati .

Salah satu bos Real Madrid, Miguel Pardeza, berang terhadap kepemimpinan wasit. Menurutnya, wasit telah berlaku diskriminatif dan protes keras pun dilontarkan. Pardeza menilai arbitro (wasit) José Luis Paradas Romero bertindak kelewatan. Direktur Olahraga Madrid itu menilai sang pengadil tidak berlaku adil dengan semestinya. Wasit Romero mengeluarkan dua pemain Madrid plus sang Entrenador, José Mourinho, tanpa bertindak serupa dengan para pemain Villarreal yang tak kalah kasar berlaku pada para pemainnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Memang Pardeza tak memungkiri, sejumlah pemainnya berlaku kasar, tapi Pardeza juga menuntut perlakuan yang sama terhadap tim lawan. Melihat sikap sang wasit, Pardeza tak terima begitu saja dan menilai timnya telah didiskriminasikan sedemikian rupa. Dan akhirnya menelan hasil minor yang tak diinginkan untuk kedua kalinya dalam dua laga terakhir Los Merengues.

 Contohnya, sang wasit mengeluarkan Sergio Ramos dan Mesut Özil serta Mourinho dan stafnya, Rui Faria. Tapi wasit cuek terhadap perlakuan Marco Ruben yang seharusnya divonis serupa, tarjeta roja (kartu merah). “Kami hanya ingin bermain di bawah kondisi yang sama dengan tim lainnya. Yang kami minta hanyalah tim kami diperlakukan sama seperti yang lain,” tukas Pardeza kepada Marca seperti dikutip okezone, Sabtu (24/3). “Kami (dewan direksi) berbagi kemarahan dengan tim kami terhadap apa yang terjadi. Kami mengerti bahwa beberapa pemain tak bisa menekan kekagetan dan frustrasi atas apa yang terjadi di El Madrigal,” lanjutnya.

Pardeza lantas mengaitkan perlakuan yang teramat berbeda terhadap rivalnya, Barcelona. Baginya, korps wasit seakan selalu bersikap lembut terhadap Barca. “Kontroversi perwasitan seperti ini belum pernah kami lihat terhadap Barcelona. Jelas kami prihatin terhadap perlakuan yang sama sekali berbeda,” sergahnya. Di pihak lain, gelandang Villarreal Angel Lopez mengaku tak bersimpati pada Real Madrid, karena keluhan mereka saat ditahan imbang 1-1.

Los Blancos makin terkejar oleh Barcelona di klasemen, dari sebelumnya berselisih sepuluh poin, kini hanya tinggal enam poin. Ini yang kemudian membuat pelatih Madrid Jose Mourinho enggan berbicara kepada media menyusul kebuntuan yang dialami oleh anak-anak asuhannya.

"Mereka mencoba untuk menekan wasit demi pertandingan mendatang mereka," kata Lopez kepada EFE seperti dilansir Goal, Jumat (23/3).

"Kami bisa mengatakan bahwa Lassana Diarra bisa saja diusir wasit dan kami seharusnya mendapat hadiah penalti, karena mereka melakukan pelanggaran terhadap Nilmar. Tapi tidak ada yang bisa kami lakukan,” jelasnya.

"Seperti kami katakan di mana saya berasal, mereka bisa saja pergi menangis di taman karena terus mengeluh. Kami beruntung bahwa wasit memiliki banyak kepribadian kuat memimpin pertandingan seperti ini,” terangnya.(int/zed)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook