PYONGYANG (RIAUPOS.CO) -- Tidak mudah menyebarkan kabar dari Pyongyang, Korea Utara, ke dunia luar. Namun, para lifter muda yang berlaga di Kejuaraan Asia Remaja dan Junior 2019 sukses mengirim berita gembira ke Tanah Air.
M. Faathir dan Windy Cantika Aisah merebut empat emas pada Selasa malam lalu (22/10).
Bukan hanya itu, mereka juga berhasil mempertajam rekor di kelas masing-masing.
Faathir yang turun di kelas 61 kg remaja memborong tiga emas sekaligus. Lifter kelahiran 21 Mei 2003 itu juga memecahkan dua rekor dunia dan tiga rekor Asia. Untuk rekor dunia, Faathir membukukan catatan baru pada clean and jerk seberat 153 kg dan total angkatan yakni 272 kg.
Untuk clean and jerk, Faathir memecahkan rekornya sendiri yakni 149 kg. Sedangkan untuk total angkatan, Faathir menajamkan catatan milik lifter Turki Dogan Donen (269 kg). Kedua rekor tersebut sebelumnya tercipta pada Kejuaraan Dunia Junior (Junior World Championships) 2019 di Suva, Fiji.
Untuk level Asia, Faathir mempertajam rekor di nomor snatch dari 118 kg menjadi 119 kg, clean & jerk dari 149 kg menjadi 153 kg, serta total angkatan dari 261 kg menjadi 272 kg. Hasil tersebut jauh meningkat dari event terakhir yang diikutinya, yakni kejuaraan dunia senior di Pattaya, Thailand, bulan lalu. Saat itu Faathir mencetak angkatan snatch 112 kg, clean & jerk 149 kg, dan total 261 kg.
’’Ini menunjukkan ada progres angkatan yang berarti dari anak-anak muda ini. Sehingga kita optimistis next generation lebih baik,’’ kata Dirdja Wihardja, pelatih kepala angkat besi Indonesia, kemarin. ’’Misalnya, setelah Olimpiade Tokyo 2020 Eko Yuli Irawan mau pensiun, kami sudah persiapkan penggantinya. Saat ini Faathir masih turun di level remaja. Mungkin tahun depan akan kami coba untuk turun kelas senior,’’ papar dia.
Di sisi lain, Cantika kembali memenuhi ekspektasi. Berjuang dengan jadwal yang padat, lifter berusia 17 tahun itu tetap menunjukkan hasil terbaik. Dia meraih satu emas di nomor snatch serta dua perak dari clean & jerk dan total angkatan.
Seperti Faathir, dia juga mempertajam rekor dunia. Cantika berhasil mengangkat seberat 84 kg pada nomor snatch. Dia memecahkan rekor milik lifter asal Belgia Nina Sterckx (83 kg). Sterckx menciptakan rekor tersebut pada European Junior Championships 2019 di Bucharest, Rumania.
’’Angkatan total Cantika sangat baik sehingga robi point-nya tinggi. Semoga hal ini bisa meningkatkan peringkatnya dalam kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020,’’ tutur Dirdja.
Robi point adalah perhitungan poin yang membandingkan hasil total seorang lifter di setiap kelas. Level remaja tidak masuk hitungan itu. Karena diproyeksikan terjun di Olimpiade, Cantika dimasukkan kelas junior. Padahal, sebenarnya usianya masih masuk kategori remaja.
’’Kami sudah membuktikan bahwa di level usia muda anak-anak bisa meraih prestasi di tingkat Asia maupun dunia,’’ kata Sonny Kasiran, manajer tim angkat besi. ’’Saya berharap, setiba di tanah air nanti, mereka tetap digembleng di pelatnas. Jangan terputus. Jika terputus, dikhawatirkan mereka disusul oleh lawan di bawahnya. Biasanya itu yang menjadi masalah di Indonesia,’’ lanjut Sonny.
Selain Faathir dan Cantika, anggota skuad lain juga memborong medali. Misalnya, Halim Setiawan (61 kg junior), Rizky Juliansyah (67 kg remaja), dan M. Yasin (67 kg junior).
49 Kg Junior Putri
Snatch | Clean & Jerk | Total
1. Jong Sim Han (Korut) | 80 kg (2) | 109 kg (1) | 189 kg (1)
2. Windy Cantika Aisah | 84 kg (1) | 102 kg (2) | 186 kg (2)
3. Nigora Abdullaeva (Uzbekistan) | 76 kg (3) | 94 kg (3) | 170 kg (3)
61 Kg Remaja Putra
Snatch | Clean & Jerk | Total
1. M. Faathir | 119 kg (1) | 153 kg (1) | 272 kg (1)
2. Rok Shin (Korea Selatan) | 116 kg (2) | 151 kg (2) | 267 kg (2)
3. Sairamkez Akmolda (Kazakhstan) | 115 kg (4) | 143 kg (3) | 258 kg (3)
Medali Lain
1. Halim Setiawan (61 kg junior)
Perak clean & jerk 154 kg
Perak total angkatan 276 kg
2. Rizky Juliansyah (67 kg remaja)
Perak snatch 130 kg
Perak clean & jerk 157 kg
Perak total angkatan 287 kg
3. M. Yasin (67 kg junior)
Perak snatch 138 kg
Perunggu total angkatan 298 kg
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal