JAKARTA (RP) - Konfederasi sepakbola Asia, AFC, akhirnya mengirimkan poin-poin resmi hasil rapat kedua Joint Committee (JC) 20 September lalu.
Namun, jumlah poin yang tertulis bukanlah lima, melainkan empat poin utama. Masalah timnas ditulis dalam paragraf berbeda.
Dari pertemuan tersebut, masalah pengelolaan timnas ternyata dipertegas bahwa berada di bawah naungan PSSI. Namun, mengenai sanksi dan lain hal tidak diperjelas dalam poin tersebut.
Dalam surat resmi yang dirilis oleh situs PSSI tersebut, tertulis salah satu penjelasan hasil pertemuan yang berbunyi “Kami juga ingin mengkonfirmasikan bahwa timnas Indonesia harus berada di bawah jurisdiksi PSSI semata. Meski demikian, JC dapat dijadikan forum mengharmonisasi adanya perselisihan tentang pelepasan pemain dari klubnya masing-masing atas nama AFC”.
Dengan surat ini, belum berarti masalah timnas selesai. Kedua belah pihak JC dari kubu PSSI Djohar Arifin maupun PSSI La Nyalla Mattalitti dan Indonesia Super League (ISL) masih belum sejalan. Bahkan, saat dikonfirmasi keduanya memberikan pernyataan yang saling ngotot.
Ketua JC, Todung Mulya Lubis yang mewakili PSSI Djohar Arifin, menegaskan bahwa JC tak memiliki wewenang. Karena itu, jika pemain ada yang menolak dipanggil maka PSSI berhak memberikan sanksi.
“Dengan hasil rapat ini, kalau timnas di bawah JC ya keliru. Karena itu, berdasar peraturan pemain harus memenuhi panggilan PSSI jika tidak ingin disanksi,” tegas Todung.
Sebaliknya, Joko Driyono yang menjadi wakil JC dari kubu PSSI Nyalla dan ISL menjelaskan bahwa kondisi tersebut justru menegaskan posisi JC.
Meski jurisdiksi di PSSI, tapi jika ada masalah klub yang tidak mau melepaskan pemain, maka AFC memberikan porsi agar diselesaikan dan diharmonisasi oleh JC.
“Jika JC gagal memahami persoalan dan tidak mengambil peran yang diperlukan, sehingga harapan klub ISL dan KPSI tidak tercapai (manajemen buruk dan kualitas pelatih kurang), jangan harap kita melepas pemain untuk PSSI,” terangnya.
Selain masalah timnas, pengembalian Exco (Executive Committee) PSSI juga masih menjadi perdebatan. Sebab, PSSI menafsirkan bahwa ada prosedur yang harus dijalani empat Exco untuk kembali.
Sementara, kubu lain menyebut tak ada syarat tertentu bagi empat Exco untuk kembali.
Selanjutnya, dalam surat tersebut dijelaskan bahwa poin-poin pertemuan kedua JC akan dibawa pada rapat komite asosiasi FIFA yang digelar pada Senin (24/9) hari ini. Dengan begitu, hasil tersebut benar-benar tak bisa dikompromikan lagi.(aam/ko/das)