JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Satu medali Kejuaraan Dunia 2019 sudah dipastikan Indonesia melalui ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Malam ini, Greysia/Apriyani bermain sangat baik, tampil mengejutkan dengan mengalahkan unggulan keempat asal Tiongkok Chen Qingchen/Jia Yifan dua game langsung 25-23, 23-21.
“Alhamdulillah senang dan bangga buat hasil hari ini. Tapi kami masih ada hari besok. Kami boleh bangga dengan hasil hari ini, tapi inget kami masih ada pertandingan besok. Main lagi, prepare lagi, tetap enjoy, satukan pikiran, satukan hati. Pokoknya siap buat besok,” kata Apriyani usai pertandingan St. Jakobshalle Basel, Swiss, dalam siaran pers yang diterima Jawa Pos.
Pada awal game pertama, Greysia/Apriyani tak bisa langsung memimpin dalam perolehan angka. Mereka terus berada di bawah tekanan. Baru setelah poin 17-17, unggulan kelima itu secara perlahan bangkit dan membalikkan posisi. Poin demi poin diamankan hingga akhirnya menang ketat 25-23.
Memasuki game kedua, terjadi pertandingan yang lebih ketat. Susul menyusul poin terjadi secara bergantian. Greysia/Apriyani merebut match point 20-19 lebih dulu. Namun setting point harus terjadi dua kali. Namun, akhirnya pasangan Indonesia menang dramatis dengan skor 23-21.
“Game pertama kami sempat kehilangan hawa di lapangan. Mereka mainnya mau cepat juga, mau menekan kami. Tapi pelatih mengingatkan, kami juga saling mengingatkan, nggak boleh kalah hawa duluan,” ucap Greysia.
”Dari situ kami bangun, kayak ditampar. Oh iya benar. Jadi harus langsung masuk ke strategi, kami harus tenang. Karena di level ini, kami sudah sama-sama tahu. Otomatis itu yang dipentingin dulu, hawa ingin berjuangnya harus dijaga. Selebihnya pasti kalau itu sudah dijaga, fokus, pasti sudah enak mau main apa saja strateginya,” tambahnya.
Indonesia berpeluang menambah wakil lagi ke semifinal. Dari sektor ganda putra, masih ada dua pasangan yang belum bertanding. Mereka adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Ganda putri Indonesia adalah satu-satunya sektor yang belum pernah menjadi juara dunia. Tiongkok mendominasi dengan meraih 20 gelar juara dalam 24 penyelenggaraan. Namun, tahun lalu, dominasi Negeri Panda yang terus juara dalam 14 turnamen beruntun tergusur Jepang.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal