JAKARTA (RP) - Gereget turnamen sepak bola Java Cup pada 26-29 Juli mendatang dipastikan bakal berkurang. Itu karena pengganti tim Galatasaray SK yang mundur ternyata bukan tim yang sepadan, hanya timnas senior selection.

Kepastian itu disampaikan oleh penggagas Java Cup Sihar Sitorus. Lelaki yang juga menjabat sebagai Exco PSSI itu menyebutkan bahwa kegagalan menemukan pengganti Galatsaray akibat waktu yang terlalu mepet.

"Tidak ada kemungkinan klub dari luar lagi. karena waktu sudah sangat mepet," ucapnya, kemarin (23/7).

Sebelumnya, lanjut Sihar, pighaknya sempat melakukan komunikasi dengan pemain-pemain asal Uruguay untuk memainkan Uruguay Selection. Tapi, karena tinggal dua hari lagi, mereka menolak. Demikian juga dengan klub asal Uruguay, Penarol.

Pemilihan Indonesia senior selection ini sebenanrnya di luar perkiraan. Tapi, karena pihak sponsor sudah menyetujuinya karena taka da pilihan lain, maka piliha itu pun diputuskan. Kendati demikian, keputusan ini masih bisa berubah tiba-tiba seandainya pihak sponsor menghendaki berubah.

"Sedang kami godok. Siapa tahu mungkin masih ada pengganti lainnya," ucap Sihar.

Saat disinggung mengenai gereget pertandingan dan animo penonton, Sihar mengaku tetap opstimistis animo akan tetap besar. Menurut dia, adanya tim Everton dan timnas Malaysia U-23 akan menjadi daya tarik sendiri untuk penonton.

Di sisi lain, dengan kepastian ini timnas U-23 plus yang sebelumnya dilatih oleh Aji Santoso akan dipecah kembali dan murni menjadi timnas U-23. Sementara, pemain senior akan dipanggil dan bergabung di timnas senior selection.

Koordinator timnas Bob Hippy menjelaskan bahwa pelatih untuk timnas senior selection diserahkan kepada Nil Maizar. Rencananya, mulai hari ini timnas senior sudah akan berkumpul di Jakarta. Sedangkan, tim U-23 sendiri sudah mulai berlatih sore kemarin.

"Sudah dibicarakan. Otomatis pemain senior ditarik dari tim U-23. Kami sedang menghubungi pemain untuk tiba di Jakarta besok (hari ini, red) untuk yang senior," tuturnya.(aam)