PEKANBARU (RP) - Pengurus Besar (PB) Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) pernah mengirimkan surat resmi ke PB PON agar pentanque bisa eksibisi pada PON XVIII beberapa waktu lalu.
Namun, FOPI kembali menegaskan niat tersebut ketika melakukan sosialisasi di Pekanbaru, Kamis (22/3) lalu.
Hal ini dikemukakan Sekretaris Jendral (Sekjen) FOPI pusat, Nono Suratno. “Olahraga ini tidak memerlukan biaya terlalu besar, demikian pula peralatan dan peraturan. Tujuan dari sosialisasi ini diharapkan dapat mengenalkan kepada masyarakat banyak. Kami juga sangat mengharapkan bantuan dari KONI Riau agar olahraga ini bisa eksibisi di PON,” sebutnya kepada Riau Pos, Kamis (22/3).
Pada sosialisasi yang dilakukan di kampus FKIP UIR, Marpoyan, Kamis (22/3) lalu lalu, selain dipaparkan segala sesuatu tentang Cabor tersebut dalam materi ruangan juga sekaligus dilakukan praktek di lapangan yang tidak terlalu besar untuk olahraga tersebut yakni 4x15 Meter.
Sosialisasi ke Riau yang merupakan daerah ketiga sesudah Jogjakarta dan Sumsel. Selanjutnya, mereka akan sosialisasi ke Jawa Barat dan DKI Jakarta. Sosialisasi ini juga untuk mempersiapkan kepengurusan di daerah (Pengda) agar bisa terbentuk karena Juni nanti FOPI akan melaksanakan Munas pertama mereka demi menyolidkan organisasi tersebut di tanah air.
Sementara itu, pihak dari Riau yang diberi mandat untuk membentuk kepengurusan adalah Marthinus. “Olahraga ini disenangi seluruh kalangan dan bisa dimainkan dari anak-anak hingga orang tua. Semoga kepengurusan di Riau terbentuk dan kita siap mensosialisasikannya lagi ke depan,” sebutnya.
Pada kesempatan tersebut juga dihadiri oleh Bidang pengembangan dan pembinaan pentaque pusat, Iwan Rosyidi yang mendemonstrasikan dan mengarahkan pada mahasiswa yang sangat antusias dalam mencoba olahraga tersebut kemarin.
“Cara permainan olahraga ini menggunakan satu Bosi (Bola Besi) dimana masing-masing pemain mendapat kesempatan melempar tiga bola secara bergantian dengan lawan. Sasarannya sebuah Boka (Bola Kayu) yang sudah lebih dulu dilempar dengan berdiri di sebuah lingkaran dalam lapangan yang memakai tanah padat berukuran 4x15 Meter. Yang melempar paling dekat dengan bola akan mendapat satu poin dalam satu putaran,” jelasnya.(egp)