SEPAKBOLA

Deschamps Terkejut, Koulibaly Lebih Pilih Senegal

Olahraga | Rabu, 24 Februari 2016 - 19:13 WIB

Deschamps Terkejut, Koulibaly Lebih Pilih Senegal
Kalidou Koulibaly. (ZIMBIO)

PARIS (RIAUPOS.CO) - Lahir di Prancis, tepatnya di Saint-Die-des-Vosges, tentu membuat Kalidou Koulibaly pernah membela timnas Prancis U-20 sejak 2011 hingga 2012.

Meski begitu, ketika menginjak level senior, dia memilih bermain untuk timnas Senegal. Alasannya, Senegal adalah tanah kelahiran kedua orang tuanya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Koulibaly mungkin menyesali keputusannya memilih Senegal ketimbang Prancis. Pasalnya, sejak awal musim ini Didier Deschamps terus memantau permainannya.  

Arsitek timnas Prancis itu butuh pemain belakang yang solid untuk memperkuat lini pertahanan Les Blues di Euro 2016. Koulibaly masuk dalam nominasi Deschamps. Bek Napoli itu sudah turun dalam 22 laga Serie A dan tujuh pertandingan di Europa League.

Selama bermain, Koulibaly membukukan tekel 2,1 per laga, intersep, 2,7 per laga, clearance 4,1 per laga, serta blok 0,6 per laga. Statistik itulah yang membuat Deschamps tertarik.  

Keinginan itu diutarakan ketika menjadi bintang tamu pada sebuah acara di Canal+. ”Terjadi sebuah persaingan menarik untuk memperebutkan tempat di lini belakang. Contohnya adalah (Jeremy) Mathieu di Barcelona, maupun Koulibaly di Napoli,” kata Deschamps dengan polos.

Sang pembawa acara kemudian memberitahu  Deschamps bahwa sejak September lalu Koulibaly sudah membela timnas Senegal.  

Pemain 24 tahun itu sudah mencatat lima caps bersama Senegal. Termasuk memperkuat Senegal ketika melakoni partai kualifikasi Piala Dunia Zona Afrika melawan Madagaskar pada November lalu.

Mengacu aturan FIFA, Koulibaly sudah tidak diperbolehkan pindah timnas karena sudah turun pada pertandingan resmi FIFA.

Alhasil, Deschamps langsung terkejut mendengar penjelasan tersebut. ”Benarkah? Wah, kalau begitu, mari kita lihat apa yang bisa saya lakukan,” tutur eks trainee Marseille dan Juventus itu.

Selain Koulibaly, Deschamps juga tengah mempertimbangan status Karim Benzema. Pelatih 47 tahun itu berujar, selama ini, dia tidak bisa menyeleksi Benzema karena masih menunggu hasil sidang serta keputusan Presiden FFF (PSSI-nya Prancis), Noel Le Graet.

”Aku tentu menginginkan tim terbaikku bisa ada di Euro. Namun, dalam kasus ini, aku masih harus menunggu perkembangan dari vonis pengadilan,” jelas Deschamps. (apu/bas/ray)

Sumber: JPNN

Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook