Laporan Eka G Putra, Pekanbaru ekagputra@riaupos.co
Sambil mempersiapkan peralatan memanahnya berupa busur dan anak panahnya, salah seorang atlet Pemusatan Latihan daerah (Pelatda) PON Riau, Jisra Arif berlindung di balik plang Fakultas Hukum Unri, Panam .
Ia berusaha menghindar dari terik matahari yang menyengat, Senin (23/1) sekitar pukul 11.30 WIB.
Kemarin merupakan pekan ketiga Jisra Arif latihan di halaman kampus yang belum ditempati tersebut.
“Sekarang latihan mandiri, dimana kami latihan berdasarkan inisiatif saja karena libur dari kegiatan. Kalau latihan bersama Bang Muslim (pelatih PPLP Panahan Riau) setiap Selasa hingga Ahad sore hari,” ujar Jisra yang terlihat membawa payung sendiri bersama dua rekan lainnya yang ikut latihan akhir pekan lalu.
Memang, cuaca Pekanbaru saat ini sedang terik-teriknya. Namun, dari pantauan Riau Pos di lokasi tersebut, para atlet tetap semangat melakukan latihan meskipun tidak ditemani sang pelatih karena memang di luar jadwal.
Para pemanah Pelatda PON Riau, memang baru pindah latihan di lokasi tersebut sejak tiga pekan terakhir dari tempat sebelumnya yakni di Lapangan AMPI Marpoyan.
Tidak hanya mereka yang tergabung di Pelatda, atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar/Mahasiswa (PPLP/PPLM) juga melakukan latihan di tempat itu.
“Kami pindah latihan ke sini berdasarkan inisiatif pelatih sebab belum ada lapangan yang memadai dan di sini memang harus berhati-hati agar terhindar dari kayu dan tunggul yang berserakan,” sebut Jisra lagi.
Siang itu, selain Jisra juga terlihat dua atlet lainnya yang ikut latihan yakni Dinda Ismaya, dan Ayu Lestari. Para atlet tampak tergopoh-gopoh dan memilah-milah jalan yang akan dilalui untuk mengambil anak panah menuju sasaran yang berjarak 40 Meter dan 70 meter dari tempat mereka memanah.
“Kalau latihan bersama pelatih, Selasa sampai Sabtu tiap sore dan Ahad pada pagi hari. Biasanya ada sekitar 20 atlet yang latihan,” sebut Dinda pula yang saat itu tengah melakukan latihan memanah jarak pendek.
Meskipun bisa dibilang belum representatif tempat latihan mereka, namun para atlet tetap menjalani latihan dengan semangat demi meraih prestasi maksimal pada PON mendatang. Sebab panahan merupakan salah satu cabang olahraga unggulan Riau pada PON XVIII.
Sementara, Sekum Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Riau, Nepos SH mengaku belum mengatahui secara resmi tentang kepindahan para atlet dalam menjalani latihan tersebut. Karena menurutnya, lokasi sebelumnya di lapangan AMPI Marpoyan sudah bagus.
“Saya baru mendengar kabar tentang kepindahan latihan tersebut setelah mereka latihan memasuki pekan kedua di sana (Lapangan Hukum Unri). Bahkan alasan kepindahan mereka saya tidak mengerti dan belum diberi tahu,” paparnya.
Selain kepindahan tempat latihan, salah seorang pelatih panahan Riau, Muslim juga memutuskan untuk menjadi atlet. Terkait hal tersebut Nepos mengaku tidak terlalu mempermasalahkan selama yang bersangkutan mengikuti aturan dari Pengprov Perpani.
“Itu hak dia (Muslim) untuk memilih menjadi atlet jika itu yang terbaik, yang jelas selama melakukan yang terbaik bagi Riau kami akan mendukung,” singkatnya.
Sementara itu, Kepala UPT Pelatihan Dispora Riau, Doni Aprialdi selaku koordinator PPLP di Riau, termasuk panahan mengaku tidak terlalu mempermasalahkan keputusan Muslim menjadi atlet PON, meskipun Muslim saat ini berstatus pelatih PPLP Panahan Riau.
“Yang jelas di PPLP dia (Muslim) tetap sebagai pelatih dan harus berbuat yang terbaik dalam melatih dan membina anak-anak. Saya yakin statusnya sebagai atlet tidak akan mempengaruhinya sebagai pelatih di PPLP,” sebutnya.
Bahkan, Doni tak mempermasalahkan atlet PPLP latihan di Kampus Hukum Unri Panam. “Berdasarkan informasi yang saya terima tempat latihan yang baru lebih representatif dan lebih layak untuk latihan dibanding lokasi sebelumnya,’’ ujarnya.(das)