MARRAKESH (RP) - Raksasa sepakbola Eropa Bayern Munchen untuk pertama kalinya meraih trofi piala dunia antarklub. Dalam final di Stade de Marrakech, Marrakesh, Ahad (22/12), Munchen mengalahkan tumah rumah yang juga juara Maroko, Raja Casablanca dengan skor 2-0 (0-0).
Di babak final kemarin, Munchen sudah mengamankan gelar Raja Dunia ini pada babak pertama. Gol Munchen dicetak oleh bek tengah Dante pada menit ke-7 dan gelandang Thiago Alcantara menit ke-22.
Kemenangan Munchen memang tidak terlalu menjadi kejutan. Sebab, Die Roten (Si Merah)—julukan Munchen jauh lebih diunggulkan. Namun tetap saja, trofi ini tetap disyukuri karena mengisi rak piala Bayern yang sejatinya sudah penuh sesak.
Gelar di Maroko melengkapi koleksi Bayern yang sudah memenangkan Liga Champions, Bundesliga, DFB Pokal, dan Piala Super Eropa sejak musim lalu. Gelar kelima ini menjadikan Munchen menorehkan sejarah di sepakbola Jerman. Tim berjuluk The Bavaria tersebut menjadi tim Jerman pertama yang sanggup mengoleksi lima gelar juara dalam satu tahun berjalan.
Di bagian lain, Raja berharap menjadi tim Afrika pertama yang memenangi turnamen. Sejak digelar pada 2000, hanya klub dari Eropa dan Amerika Latin yang bergantian memboyong juara Piala Dunia Antarklub.
Namun, Raja tidak berkutik melawan Munchen yang mendominasi penuh permainan. Beruntung, Raja tidak kebobolan banyak gol karena penampilan impresif kiper Khalid Askri. Beberapa kali, Askri menyelamatkan gawangnya dari tembakan Thomas Muller, David Alaba, Jerome Boateng, hingga Xherdan Shaqiri.
‘’Lima trofi dalam setahun adalah sukses yang sangat luar biasa bagi Munchen. Saya sangat puas dengan penampilan tim ini. Saya sangat bangga kepada para pemain dan juga suporter,’’ ucap Pep Guardiola, pelatih Munchen di situs resmi FIFA.
Khusus bagi Pep Guardiola, itu adalah gelar ketiganya. Sebelumnya, pelatih berusia 42 tahun tersebut dua kali mengantarkan Barcelona melaju ke podium juara pada edisi 2009 dan 2011 silam.
‘’Sekarang, kami punya masa istirahat dua pekan. Setelah itu kami akan kembali bertandingan. Kami gembira dengan apa yang sudah kami capai. Namun kami harus melihat ke depan. Sudah jelas bahwa sejak awal para pemain memberikan segalanya untuk memenangi turnamen,’’ imbuh Pep.
Sementara itu, pelatih Raja Faouzi Benzarti menuturkan bahwa timnya sangat grogi pada awal pertandingan. Itulah yang membuat Bayern akhirnya bisa dua kali membobol gawang Raja dengan cepat.
‘’Hanya kalah 2-0 melawan tim seperti Munchen masih memuaskan bagi saya. Meski saya akan jauh lebih suka jika kami memenangi gelar,’’ imbuh pelatih asal Tunisia tersebut di website resmi FIFA.(nur/jpnn)