Laporan EKA GUSMADI PUTRA, Medan ekagputra@riaupos.co

Kontingen Riau sukses menambah satu medali emas, lima perak dan tujuh perunggu.

Medali tersebut persembahkan dari sepaktakraw dan pencak silat. Jika takraw menyumbangkan satu medali yakni satu perak, pencak silat justru menyumbangkan 12 medali yakni satu medali emas, empat perak dan tujuh perunggu.

Dengan demikian maka hingga Kamis (22/11) kontingen Riau telah merebut empat emas, enam perak dan tujuh perunggu.

Pencak silat untuk sementara menjadi lumbung medali Riau. Hingga kemarin, dari Gelanggang Remaja, Medan, atlet pencak silat Riau sudah menyumbangkan 12 medali.

Namun, hasil ini kurang memuaskan karena di Popwil sebelumnya, di Batam, Kepulauan Riau, pencak silat meraih delapan emas dan keluar sebagai juara umum.

Terkait hal tersebut, salah seorang pelatih Silat Riau, Martias mengatakan memang sekarang Provinsi di Sumatera sudah merata memiliki atlet yang bagus-bagus.

“Anak-anak sudah berjuang sebaik mungkin. Namun memang kekuatan lawan semua sudah merata. Banyak muncul pesilat-pesilat muda berbakat di Sumatera ini,” paparnya menjawab Riau Pos di final kemarin.

Pertandingan final silat Popwil memang belum selesai. Sebab masih ada beberapa kelas di nomor laga yang masih dipertandingkan.

Hingga berita diturunkan, Riau meraih emas dari kelas B putra, melalui atletnya Fauzan Aulia Amri. Ia mengalahkan pesilat Aceh, Rahmad Finandra dengan skor cukup telak, 4-1.

Sementara medali perak diraih Putri Anggraini di kelas C putri setelah dikalahkan pesilat Sumbar, Yuda Mahendar di kelas D putra usai ditaklukkan pesilat Kepri.

“Berdasarkan keputusan tim medis, Yuda tidak bisa tampil karena kondisi kurang memungkinkan,” papar Martias.

Dua perak lagi disumbangkan dari nomor seni, dimana Rizki Pandriadi yang turun di kelas tunggal putri dan nomor ganda putri, Pipin dan Lita yang menyumbangkan perak.

Medali perunggu dipersembahkan Rizka Trisma dari tunggal putri, Sabarniwati dari kelas A putri, Kartika di kelas B putri, Kartika, Trismaitanto di kelas A putra, Dwiyan di kelas C putra, Desi di kelas F putri, Fazuan di kelas H putra dan Sayhroni di kelas I putra.(das)